Ismail Hasani Menilai Respons Jokowi terhadap Kritik BEM UI Tidak Substansial

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Setara Institute Ismail Hasani menilai respons Presiden Joko Widodo (Jokowi) terhadap kritik BEM UI tidak substansial.
Menurut dia, Jokowi hanya merespons kritik tersebut sebagai bentuk kebebasan berekspresi semata.
BEM UI sebelumnya mengunggah kritik kepada Jokowi di Twitter pada Sabtu (26/6) kemarin, dengan menjuluki eks Gubernur DKI Jakarta itu sebagai The King of Lip Service.
Ismail mengatakan, substansi kritik yang dilayangkan BEM UI justru tidak disinggung atau disanggah Presiden Ketujuh RI itu.
Misalnya, kata dia, substansi kritik BEM UI tentang ucapan Jokowi yang rindu didemonstrasi, tetapi ketika hal tersebut terjadi, massa justru berhadapan dengan aparat.
"Presiden seharusnya menjawab, serta menjelaskan kepada publik pelbagai hal yang menjadi substansi kritikan BEM UI," kata Ismail dalam keterangan persnya, Rabu (30/6).
Jokowi menurutnya juga bisa merespons substansi kritik tentang pelemahan KPK. Sebab, di sisi lain eks wali kota Solo itu pernah berjanji memperkuat lembaga antirasuah itu.
"Konteks kritikan BEM UI tersebut pun pada dasarnya juga menjadi kritikan pelbagai organisasi masyarakat sipil yang menentang sejumlah upaya pelemahan KPK," beber Ismail.
Ismail Hasani menilai respons Jokowi terhadap kritik BEM UI tidak menyinggung masalah, seperti rindu didemo hingga pelemahan KPK.
- PSI Paling Dekat dengan Jokowi, Wajar Mengadopsi Partai Super Tbk
- PSI Adopsi Ide Partai Super Tbk Jokowi, Ini Kata Pakar soal Dampaknya
- Siap Bergabung, Bara JP Nilai Partai Super Tbk ala Jokowi Punya Potensi Besar
- Survei LPI, Boni Hargens: Jokowi Tepat Jadi 'Penasihat Agung' Presiden Prabowo
- PSI Perorangan Kendaraan Politik Anyar Jokowi? Pakar Bilang Begini
- Sebut Partai Perorangan Sudah Diadopsi, Jokowi Ingin Membesarkan PSI?