Israel Bakal Tutup Sekolah untuk Warga Palestina di Yerusalem Timur
jpnn.com, YERUSALEM - Israel berencana menutup sekolah-sekolah yang didirikan oleh Badan Pengungsi PBB untuk Palestina atau UNRWA. Sekolah-sekolah itu terletak di wilayah Yerusalem Timur.
Media Israel akhir pekan ini melaporkan bahwa Dewan Keamanan Nasionalakan mencabut izin yang memungkinkan sekolah-sekolah UNRWA beroperasi. Mereka akan menggantinya dengan sekolah-sekolah yang dikelola oleh Kota Yerusalem dibantu Kementerian Pendidikan Israel.
Namun pihak UNRWA mengaku tidak ada informasi atau pemberitahuan dari Israel mengenai rencana tersebut.
"Keberadaan UNRWA di Yerusalem bukan hadiah dari Israel," kata jurubicara UNRWA Sami Meshasha dalam keterangan yang dirilis Minggu (20/1).
"Ada perjanjian bilateral yang mengikat Israel untuk menghormati instalasi lembaga, yurisdiksi dan kekebalan di Yerusalem," katanya.
"Selain itu, Israel adalah pihak yang terlibat pada Konvensi Pengungsi 1946, dan upaya-upaya semacam itu melanggar Konvensi ini," sambungnya seperti dimuat Al Jazeera.
UNRWA mengelola tujuh sekolah di dua kamp pengungsi di Yerusalem Timur yang diduduki dan melayani total 3.000 siswa.
Hanan Ashrawi, anggota komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina, mengatakan keputusan Israel adalah penghinaan langsung terhadap komunitas internasional dan mengabaikan hukum.
Israel ingin memaksakan kurikulum mereka kepada warga Palestina di Yerusalem Timur. Karena itu, pemerintah Zionis berencana menutup sekolah-sekolah yang didirikan PBB
- 50 Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Udara Israel di Dekat RS Kamal Adwan
- Gencatan Senjata Mandek, Hamas Salahkan Israel
- Ayu Aida, Pengusaha dan Penulis Buku yang Mengabdikan Hidup untuk Dukung Palestina
- Eddy Soeparno Bicara Peran Strategis Prabowo untuk Dunia Islam Saat Bertemu Sekjen OKI
- Tentara Israel Tempatkan Kotak Bahan Peledak di Dekat Rumah Sakit Gaza
- PP Hima Persis Dukung Pidato Presiden Prabowo di KTT D-8 Perihal Solusi untuk Kemerdekaan Palestina