Israel Bantai Warga Palestina yang Menunggu Bantuan, Indonesia: Apa Ini Belum Cukup?
jpnn.com, JAKARTA - Indonesia mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk bertindak keras menyusul tewasnya ratusan rakyat Palestina di Jalur Gaza karena ditembaki pasukan militer Israel saat mereka menunggu bantuan kemanusiaan.
Melalui akun Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI di media sosial X, Sabtu, Indonesia mengecam keras pembantaian pada Kamis (29/2) yang menewaskan lebih dari 100 warga sipil Palestina.
Indonesia juga mengkritik DK PBB, yang terkesan lamban merespons agresi militer Israel di Jalur Gaza.
Indonesia mendesak badan tersebut segera memerintahkan gencatan senjata.
“Apakah tragedi kemanusiaan ini masih belum cukup bagi Dewan Keamanan PBB menyepakati Resolusi mengenai gencatan senjata?” kata Kemlu RI.
Indonesia mengingatkan Dewan Keamanan PBB bahwa tidak ada satu negara pun yang berada di atas hukum internasional dan berhak bertindak tanpa mengindahkan hukum tersebut.
Selain itu, Indonesia berpendapat bahwa negara-negara lain sepatutnya segera berhenti mendukung Israel dengan bantuan-bantuan yang justru membuat Israel dapat terus melanjutkan agresinya di Jalur Gaza.
“Indonesia mendesak negara-negara untuk menghentikan bantuan senjata ke Israel demi keadilan dan kemanusiaan,” menurut pernyataan tersebut.
Agresi militer Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023 telah menewaskan sedikitnya 30.035 warga Palestina dan mencederai lebih dari 70.000 orang lainnya.
- Hamas Siap Berdialog dengan Utusan Donald Trump demi Gaza, Ini Syaratnya
- Pesawat A400M Pertama untuk Indonesia Masuki Tahap Perakitan Akhir di Seville
- Dunia Hari Ini: Sandera Israel dan Palestina Dibebaskan Setelah 15 Bulan Perang di Jalur Gaza
- IMLA Meragukan Komitmen Netanyahu soal Gencatan Senjata di Gaza
- Indonesia Dinilai Cocok Jadi Penampungan Warga Gaza, Kemlu Cuma Merespons Begini
- Trump Segera Berkuasa, Timnya Pertimbangkan Indonesia Jadi Tujuan Relokasi Warga Gaza