Israel dan Palestina Bersepakat di Yordania, Kok Warga Gaza Malah Sewot?

jpnn.com, GAZA - Sejumlah faksi Palestina di Gaza pada Minggu mengecam partisipasi Otoritas Palestina (PA) dalam pembicaraan dengan Israel yang dianggap sebagai "kejahatan".
Pertemuan yang dimediasi oleh Amerika Serikat, Mesir dan Yordania di Aqaba, Yordania pada Minggu itu dilakukan dalam upaya mengurangi ketegangan di Tepi Barat yang diduduki dan menghentikan kekerasan antara Palestina dan Israel.
Dalam pernyataan bersama, sejumlah faksi Palestina menyebut partisipasi PA dalam pertemuan tersebut merupakan "kejahatan".
"Pertemuan ini menargetkan perlawanan yang meningkat di Tepi Barat dan Yerusalem,” kata pemimpin Jihad Islam Palestina, Khaled al-Batsh.
"Keikutsertaan PA dalam pertemuan tersebut tidak dapat diterima atau ditolerir. Itu berisiko memicu konflik internal Palestina," ujar dia memperingatkan.
Al-Batsh mengatakan rencana keamanan yang dibahas dalam pertemuan di Aqaba itu “memberi perlindungan terhadap kebijakan pendudukan Israel dan menargetkan orang-orang yang melawan mereka.”
Menurut siaran publik Israel KAN, pertemuan Aqaba bertujuan untuk meredakan situasi di wilayah Palestina menjelang bulan puasa Ramadan, yang akan dimulai bulan depan.
Pertemuan di Aqaba menghasilkan pernyataan bersama yang bersisi delapan poin, salah satunya komitmen Israel-Palestina untuk deeskalasi konflik dan mencegah kekerasan berlanjut.
Pertemuan Israel-Palestina yang dimediasi oleh Amerika Serikat di Aqaba, Yordania pada Minggu itu dilakukan dalam upaya mengurangi ketegangan di Tepi Barat
- Waka MPR Hidayat Nur Wahid: Netanyahu Lebih Pantas Ditangkap ICC Dibandingkan Duterte
- Bantah Israel, Trump Menjamin Warga Palestina Tak Akan Diusir dari Gaza
- Blokade Israel Memperburuk Situasi Kemanusiaan di Jalur Gaza
- Menlu China Tolak Usulan Trump soal Gaza
- Donald Trump Berkuasa, Amerika & Hamas Berdialog Langsung Tanpa Perantara
- Pakar Ingatkan Dampak Jangka Panjang Boikot yang Ditunggangi Kepentingan Bisnis