Israel dan Piala Dunia

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Israel dan Piala Dunia
Seorang remaja berkalung bendera Israel di Kamp Konsentrasi Birkenau, Polandia. Foto: arsip JPNN.com

Peristiwa Piala Dunia sejak masa perang dunia pertama sampai sekarang juga tidak pernah sepi dari pengaruh politik. 

Diktator Franco di Spanyol memakai klub Real Madrid sebagai simbol kedigdayaan ibu kota terhadap daerah-daerah yang membangkang, terutama wilayah Catalan yang ingin memerdekakan diri. 

Sampai sekarang pertandingan El Clasico Real Madrid vs Barcelona masih tetap tidak bisa lepas dari persaingan politik.

Mussolini dan Hitler memanfaatkan turnamen Piala Dunia untuk mempromosikan ideologi fasisme dan nazisme mereka. 

Beberapa peristiwa Olimpiade diwarnai dengan saling boikot semasa periode Perang Dingin. 

Amerika Serikat memboikot Olimpiade Moskow 1980 gegara setahun sebelumnya Uni Soviet menginvasi Afghanistan.

Uni Soviet langsung membalas dengan dengan memboikot olimpiade musim panas di Los Angeles, 1984. 

Perang dingin antar-dua superpower itu mewujud sebagai persaingan antar-atlet di setiap arena pertandingan olahraga internasional.

Munculnya Israel sebagai peserta Piala Dunia U-20 bisa menjadi persoalan serius bagi Indonesia. Saat ini kontroversi sudah mulai panas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News