Israel Deportasi Semua Relawan
10 WNI Tiba di Yordania, Dua Lainnya Luka Parah di RS
Kamis, 03 Juni 2010 – 06:21 WIB
KECAMAN seluruh dunia terhadap Israel membawa hasil. Selang sehari setelah Dewan Keamanan (DK) PBB mengeluarkan pernyataan keras atas serangan terhadap rombongan kapal kemanusiaan Freedom Flotilla dan penahanan seluruh relawan, Israel Rabu (2/6) kemarin melepaskan mereka. Sebelumnya, Jaksa Agung Israel Yehuda Weinstein menyatakan bahwa seluruh relawan yang ditahan itu akan dideportasi paling lambat sebelum Rabu tengah malam. Menurutnya, Israel memutuskan untuk tidak memproses para relawan tersebut. Padahal, informasi sebelumnya menyebutkan bahwa sekitar 50 relawan akan disidang di Israel, atas tuduhan terlibat penyerangan terhadap tentara Israel.
Sekitar 700 relawan dan aktivis yang tergabung dalam misi kemanusiaan bagi warga di Jalur Gaza itu telah dibebaskan dan dideportasi. Dari jumlah itu, sekitar 50 orang - sebagian warga Turki dan sebagian lainnya dari Eropa - dibebaskan Selasa (1/6) lalu. "Kami pastikan, tidak ada lagi tahanan (dari para relawan) di penjara kami," kata Yron Zamir, juru bicara otoritas penjara Israel, kemarin.
Baca Juga:
Menurut Zamir, semua relawan telah dibawa ke Bandara Internasional Ben Gurion, dekat Tel Aviv, menuju perbatasan Yordania. Lebih dari 120 relawan dideportasi ke Yordania kemarin pagi. Selain itu, 200 relawan Turki kemarin dipulangkan ke negaranya. Sementara rRelawan yang lain diterbangkan kemudian.
Baca Juga:
KECAMAN seluruh dunia terhadap Israel membawa hasil. Selang sehari setelah Dewan Keamanan (DK) PBB mengeluarkan pernyataan keras atas serangan terhadap
BERITA TERKAIT
- Baru Sepakati Gencatan Senjata, Israel Kembali Bantai Warga Gaza
- Hamas dan Israel Sepakat Gencatan Senjata, Akan Ada Pertukaran Tahanan dengan Sandera
- Amerika Coret Kuba dari Daftar Hitam Negara Pro-Terorisme, Selamat!
- Pemerintah Imbau Jemaah Asal Indonesia Tidak Berulah
- Jepang & Korsel Sepakat Perkuat Hubungan dengan Amerika
- Mengambek, Presiden Korsel Mangkir Sidang Pemakzulan Perdana