Israel di Ambang Perang Saudara, yang Bicara Bukan Tokoh Sembarangan

jpnn.com, YERUSALEM - Mantan Perdana Menteri Israel Ehud Olmert menyatakan negerinya sedang menghadapi ancaman serius.
Eks wali kota Yerusalem itu menyebut Israel akan memasuki perang saudara setelah pemungutan suara atas Rancangan Undang-Undang (RUU) Reformasi Peradilan yang sangat membatasi kewenangan Mahkamah Agung negeri Yahudi itu pada Senin (24/7).
“Ada ancaman. Ini adalah ancaman serius,” ujar Olmert dalam wawancara dengan stasiun televisi berita Inggris Channel 4.
Berbagai kalangan di Israel telah menyampaikan ketidaksukaan mereka atas reformasi peradilan yang dilakukan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Ratusan ribu warga Israel turun ke jalan selama beberapa pekan terakhi ini untuk memprotes kebijakan pemerintah.
Ribuan Komponen Cadangan (Komcad) Angkatan Bersenjata Israel atau Israel Defense Force (IDF) juga mengancam akan berhenti dari tugas sukarela mereka setelah pengesahan RUU itu.
Adapun personel medis Israel juga melakukan mogok untuk memprotes UU baru tersebut. Situasi pun kian genting karena pemerintah Israel berhadapan dengan rakyatnya sendiri.
“Ini tidak pernah terjadi sebelumnya dan kini kami akan memasuki perang saudara,” ujar Olmert.
Eks Perdana Menteri Israel Ehud Olmert menyatakan negerinya berada dalam ancaman serius dari dalam negeri pasca-pemungutan suara atas RUU Reformasi Peradilan.
- Presiden Macron: Serangan Israel di Beirut Tak Dapat Diterima
- Peringati Hari Al Quds Sedunia, Ribuan Massa Padati Gedung Grahadi Surabaya
- PBB: Sudan Selatan di Ambang Jurang Kehancuran
- Sukseskan Perdamaian, Malaysia Siap Tampung Warga Palestina
- Akademisi Ajak Masyarakat Cermat Ajakan Boikot Beragendakan Persaingan Bisnis
- Membela Palestina Itu Perintah Nabi & Konstitusi, Beginilah Seharusnya Sikap Rakyat RI