Israel di Ambang Perang Saudara, yang Bicara Bukan Tokoh Sembarangan

Menurut Olmert, berbagai aksi itu membuat pemerintahan Israel saat ini menghadapi implikasi serius.
“Maksud saya, pembangkanan sipil dengan semua konsekuensi yang mungkin terjadi pada stabilitas negata dan kemampuan pemerintah untuk bertindak dan pada kepatuhan sebagian besar penduduk Israel,” tuturnya.
Pada Sabtu lalu (22/7), Komcad IDF melakukan aksi untuk menentang RUU Reformasi Peradilan.
Terdapat 10 ribu personel Komcad IDF yang memutuskan menghentikan pengabdian mereka. Sehari sebelumnya, komcad dari Angkatan Udara IDF terlebih dahulu menyampaikan sikap mereka menolak RUU kontroversial itu.
Namun, Parlemen Israel (Knesset) yang didominasi pendukung pemerintahan Netanyahu tetap meluluskan RUU itu.
Dari 120 anggota Knesset, terdapat 64 legislator yang menyetujuinya, sedangkan sisanya memilih walk out.(JPost/JPNN.com)
Eks Perdana Menteri Israel Ehud Olmert menyatakan negerinya berada dalam ancaman serius dari dalam negeri pasca-pemungutan suara atas RUU Reformasi Peradilan.
Redaktur : Antoni
Reporter : Tim Redaksi
- Mbak Puan Sentil Israel soal Serangan di Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- Soal Evakuasi 1.000 Warga Palestina, TB Hasanuddin: Harus Dipertimbangkan Matang
- FPN Wanti-Wanti Prabowo soal Rencana Evakuasi 1.000 Warga Palestina ke Indonesia