Israel Dukung Ikhtiar Amerika Memperpanjang Sanksi untuk Republik Islam Iran

jpnn.com, YERUSALEM - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji langkah Amerika Serikat untuk memberlakukan lagi semua sanksi PBB terhadap Republik Islam Iran dan meminta kekuatan dunia untuk mendukung Washington.
Amerika Serikat mengirimkan surat kepada Dewan Keamanan PBB pada hari Kamis (20/8) yang menuduh Teheran tidak mematuhi kesepakatan nuklir 2015, dalam teori memulai proses 30 hari yang dapat mengarah pada "pembalikan" sanksi PBB.
"Saya memuji Amerika Serikat atas keputusannya untuk memberlakukan lagi sanksi terhadap Iran. Ini adalah keputusan yang tepat," kata Netanyahu dalam sebuah pernyataan, Kamis (20/8).
Pemerintahan Presiden AS Donald Trump membatalkan kesepakatan nuklir Iran, yang dirancang untuk mencegah Teheran mengembangkan senjata nuklir, dengan alasan bahwa pembatasannya pada aktivitas atom Iran tidak memadai.
Netanyahu telah lama memperdebatkan kesepakatan antara enam kekuatan besar dan Iran, musuh bebuyutan Israel, sebagai cacat.
"Negara-negara yang bertanggung jawab harus mendukung Amerika Serikat dalam mencari solusi nyata, yang akan mencegah Iran membangun senjata nuklir," katanya.
Badan Energi Atom Iran (AEOI) pada Kamis mengumumkan bahwa Iran telah meningkatkan kapasitas untuk memperkaya uranium di tengah rencana Amerika Serikat untuk memberlakukan lagi sanksi terhadap Teheran.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan kepada wartawan, Rabu (19/8), ia telah meminta Menteri Luar Negeri Mike Pompeo untuk memberi tahu Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahwa AS bermaksud memberlakukan kembali semua sanksi snapback terhadap Iran.
Israel memuji langkah Amerika Serikat untuk memberlakukan lagi semua sanksi PBB terhadap Republik Islam Iran
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 33 Tahun Ada, Tupperware Resmi Hengkang dari Aktivitas Bisnis Indonesia
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik
- Uni Eropa Siap Main Kasar Jika Negosiasi Tarif dengan Trump Kandas