Israel Hadang Ambulans dan Tembak Perawat
Perang Kota Pecah di Jalan-Jalan Gaza
Selasa, 06 Januari 2009 – 00:20 WIB
Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan, lebih dari 50 orang terbunuh sejak operasi darat dimulai. Sejak agresi dilancarkan pada 27 Desember 2008, sudah lebih dari 500 warga Palestina terbunuh dan 2.500 lainnya luka-luka. Sekitar 100 korban tewas adalah wanita dan anak-anak. Militer Israel melaporkan seorang tentaranya tewas dan 34 lainnya cedera.
Korban diperkirakan terus bergelimpangan karena Israel tidak memberi kesempatan memadai kepada petugas medis untuk melakukan tugas di medan tempur. Menteri Kesehatan Palestina Dr Fathi Abumoghli mengungkapkan, serdadu Israel mengekang pergerakan ambulans yang menyebabkan para korban meninggal sebelum mereka dirawat. Badan amal Inggris, Oxfam, juga melaporkan bahwa seorang perawat yang bekerja untuk organisasi mitra mereka tewas dan dua lainnya luka-luka dalam pengeboman Israel.
Upaya Diplomasi
Di tengah ancaman bencana kemanusiaan di Gaza, misi Uni Eropa terbang ke kawasan itu untuk berdiplomasi. Delegasi Eropa itu dipimpin Menteri Luar Negeri Ceko Karel Schwartzenberg yang negaranya baru mengambil alih jabatan presiden Uni Eropa (UE) dari Prancis. Untuk memuluskan misi damai tersebut, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy ikut serta dengan berkeliling di Timur Tengah.
KOTA GAZA – Bala tentara dan kendaraan berat lapis baja Israel bergerak semakin jauh ke dalam wilayah Jalur Gaza. Bahkan, kemarin (5/1) pasukan
BERITA TERKAIT
- Komentari Kesepakatan Hamas-Israel, Imam Khameini Puji Keteguhan Palestina Melawan Zionis
- Israel-Hamas Sepakati Gencatan Senjata, Ini Respons Para Pemimpin Dunia
- Baru Sepakati Gencatan Senjata, Israel Kembali Bantai Warga Gaza
- Hamas dan Israel Sepakat Gencatan Senjata, Akan Ada Pertukaran Tahanan dengan Sandera
- Amerika Coret Kuba dari Daftar Hitam Negara Pro-Terorisme, Selamat!
- Pemerintah Imbau Jemaah Asal Indonesia Tidak Berulah