Israel Ingkari Gencatan Senjata
Tembak Mati Warga Palestina
Sabtu, 24 November 2012 – 05:12 WIB
GAZA CITY - Insiden penembakan mewarnai gencatan senjata hari kedua di Jalur Gaza. Jumat (23/11) pasukan Israel menembak mati seorang pria Palestina di perbatasan kedua negara. Warga sipil tersebut menjadi korban tewas pertama sejak gencatan senjata terwujud Kamis lalu (22/11). Petugas mengidentifikasi korban tewas itu sebagai Abdelhadi Qdeih Anwar. Kabarnya, pria 21 tahun tersebut berprofesi sebagai petani. Dia saat itu bergabung dengan para petani yang lain dalam upaya menerobos perbatasan Israel melalui perlintasan Desa Khuzaa. Berbeda dengan Salmia, petugas dari unit darurat Palestina melaporkan bahwa korban terluka dalam insiden tersebut berjumlah tujuh orang.
Adnan Abu Salmia, pejabat kesehatan Gaza, mengatakan bahwa korban tewas merupakan bagian dari sekelompok pria Palestina yang nekat menyeberang ke perbatasan Israel. Saat itu mereka berusaha memanjat pagar pembatas yang memisahkan wilayah Israel dan Palestina. Konon, mereka berniat memunguti serpihan jip militer Israel yang rusak dalam bentrokan sebelum gencatan senjata.
"Ketika itu pasukan penjaga perbatasan melepaskan tembakan ke arah sekelompok pria Palestina tersebut. Selain menewaskan satu orang, tembakan itu melukai sembilan lainnya," ungkap Salmia. Kendati demikian, perwakilan otoritas Palestina optimistis gencatan senjata tetap bertahan. Sebab, insiden penembakan tersebut tidak berkaitan dengan konflik kedua negara.
Baca Juga:
GAZA CITY - Insiden penembakan mewarnai gencatan senjata hari kedua di Jalur Gaza. Jumat (23/11) pasukan Israel menembak mati seorang pria Palestina
BERITA TERKAIT
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan
- Elite Palestina Siap Bernegosiasi dengan Bos Intel Israel di Doha