Israel Ingkari Gencatan Senjata

Tembak Mati Warga Palestina

Israel Ingkari Gencatan Senjata
Israel Ingkari Gencatan Senjata
Perdana Menteri Ismail Haniya mengimbau seluruh faksi militan Gaza untuk tetap menjunjung tinggi gencatan senjata. Pemimpin 49 tahun itu berharap militan Palestina mau menahan diri dan menghentikan segala bentuk serangan di perbatasan. Dalam pernyataan resminya kemarin, dia sama sekali tidak menyinggung insiden terbaru yang merenggut satu nyawa tersebut.

 

Terpisah, militer Israel juga memberikan keterangan soal insiden di perbatasan kemarin. Mengutip hasil penyelidikan awal, seorang sumber militer mengatakan, insiden yang menewaskan seorang pria itu tidak terkait dengan konflik kedua negara. "Sekelompok pria berusaha menerobos pagar dan petugas kami sudah memperingatkan mereka dengan melepas tembakan ke udara," ujarnya.

 

Sayang, menurut sumber yang merahasiakan namanya tersebut, kelompok pria Palestina itu tidak mengindahkan tembakan peringatan. Mereka tetap nekat menerobos perbatasan yang dijaga ketat. Karena itu, pasukan Israel yang berjaga di perbatasan pun melepaskan tembakan ke arah kelompok pria nekat tersebut. Satu orang tewas dan sekitar sembilan lainnya terluka.

 

Sementara itu, sebuah survei di Israel menyebutkan, hampir separo warga tidak sepakat dengan keputusan pemerintah soal gencatan senjata. Sebanyak 49 persen responden mengaku kecewa dengan kesepakatan gencatan senjata. Menurut responden lembaga poling independen Maagar Mohot tersebut, Israel seharusnya tetap melanjutkan rencananya untuk menggelar aksi militer di Jalur Gaza.

 

GAZA CITY - Insiden penembakan mewarnai gencatan senjata hari kedua di Jalur Gaza. Jumat (23/11) pasukan Israel menembak mati seorang pria Palestina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News