Israel Kembali Berulah di Yerusalem, Warga Palestina Geram
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah Israel telah mengumumkan rencana pengoperasian kereta gantung di Yerusalem. Pernyataan itu tentu saja langsung menyulut kemarahan warga Palestina.
Menteri Warisan Budaya Israel Zeev Elkin mengatakan, kereta gantung tersebut akan memudahkan wisatawan menjelajahi Yerusalem. Kereta tersebut ditargetkan membawa tiga ribu pelancong setiap jam.
"Ini adalah proyek strategis untuk mempromosikan pariwisata Kota Tua Yerusalem," kata Elkin seperti dimuat Reuters.
Selain itu, para pejabat Israel mengklaim bahwa warga Palestina di kota tersebut juga akan merasakan manfaat dari kereta gantung.
Namun, rencana itu dipandang lain oleh warga Palestina. Pasalnya, rute kereta gantung itu melintas tepat di atas pemukiman Palestina di Jarusalem timur.
Banyak yang menilai bahwa kereta gantung tersebut merupakan cara Israel membuat warga Palestina tidak nyaman di Yerusalem.
Hanan Ashrawi, seorang pejabat senior Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), menyebut rencana itu ilegal. "Proyek kereta gantung Israel adalah pelanggaran terhadap karakter budaya, sejarah, spiritual, geografis dan demografis YerusalemYerusalem," kata Ashrawi melalui Twitter. (rmol/jpnn)
Pemerintah Israel kembali sukses menyulut kemarahan warga Palestina dengan kebijakannya di Yerusalem.
Redaktur & Reporter : Adil
- Hamas Siap Berdialog dengan Utusan Donald Trump demi Gaza, Ini Syaratnya
- Dunia Hari Ini: Sandera Israel dan Palestina Dibebaskan Setelah 15 Bulan Perang di Jalur Gaza
- IMLA Meragukan Komitmen Netanyahu soal Gencatan Senjata di Gaza
- Indonesia Dinilai Cocok Jadi Penampungan Warga Gaza, Kemlu Cuma Merespons Begini
- Trump Segera Berkuasa, Timnya Pertimbangkan Indonesia Jadi Tujuan Relokasi Warga Gaza
- Dunia Hari Ini: Israel dan Hamas Setuju Gencatan Senjata