Israel Kembali Buru Militan Hamas
Rabu, 28 Januari 2009 – 01:37 WIB

Israel Kembali Buru Militan Hamas
JERUSALEM – Gencatan senjata yang mengakhiri bentrok berdarah di Jalur Gaza 19 Januari lalu, tidak berumur panjang. Kemarin (27/1), kesepakatan damai itu tercabik aksi saling serang kedua belah pihak. Sebuah bom meledak saat patroli militer Israel melintasi Gaza. Menuding Hamas pelakunya, pasukan Zionis langsung melancarkan perburuan.
Perburuan itu mengusik ketenangan warga Gaza. Hamas yang merasa terancam lantas membela diri. Baku tembak pun tidak terelakkan. Ini merupakan kontak fisik serius pertama yang terjadi sejak gencatan senjata dinyatakan berlaku efektif sekitar sepekan lalu. ”Suara tembakan dari senapan mesin dipadu bunyi mesin helikopter Israel membuat warga cemas,” kata salah seorang warga Gaza yang menyaksikan bentrok tersebut.
Baca Juga:
Jubir militer Israel enggan mengomentari laporan tersebut. Kepada Associated Press, dia hanya mengatakan bahwa patroli pasukannya diserang bom di kawasan Kissufim, sekitar perbatasan Gaza. Tapi, dia juga tidak menyebut Hamas sebagai pelaku serangan atau menuding pihak lain bertanggung jawab. Hanya saja, saat gencatan senjata diumumkan, mereka menegaskan bakal membalas serangan dalam bentuk apa pun dari Gaza.
”Dampak bentrok tersebut, Israel menutup lagi perbatasan Gaza yang digunakan untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Palestina,” ujar pejabat perbatasan Gaza Raed Fattouh. Padahal, perbatasan tersebut baru dibuka kemarin (27/1) pagi. Pejabat keamanan Palestina melaporkan, peluru pasukan Israel menewaskan seorang pria Gaza dan melukai dua lainnya. Sebelumnya, seorang serdadu Israel dilaporkan tewas akibat serangan Hamas.
JERUSALEM – Gencatan senjata yang mengakhiri bentrok berdarah di Jalur Gaza 19 Januari lalu, tidak berumur panjang. Kemarin (27/1), kesepakatan
BERITA TERKAIT
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
- Gempa Bumi M 5,8 Mengguncang Filipina Rabu Pagi
- Bertemu Presiden Prabowo, Wakil Perdana Menteri Rusia Minta Dipermudah Hal Ini
- Indonesia dan Yordania Menyepakati 4 Perjanjian, Pendidikan Hingga Pertanian