Israel Mengaku Dapat Serangan Roket dari Libanon

jpnn.com - Israel mengaku mendapatkan serangan roket dari wilayah Libanon pada Jumat (11/7). Roket tersebut dibalas Israel dengan serangan artileri.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel, Peter Lernerm mengatakan Roket yang mendarat di kota Metula dekat dengan perbatasan Libanon itu tidak menyebabkan jatuhnya korban maupun kerusakan dan belum bisa dipastikan siapa yang menembakkan roket itu.
Dikabarkan CNN, Israel menuding pemerintah Libanon bertanggung jawab atas dua roket yang diluncurkan dari kota Mari Libanon itu.
Lerner menjelaskan bahwa kekhawatiran serangan darat di Israel semakin meningkat. Pada Kamis (10/7), Israel telah mengerahkan 30 ribu unit pasukan cadangan untuk bersiaga.
"Kami memanfaatkan kekuatan yang memungkinkan kita untuk menciptakan kekuatan besar di sekitar Gaza, jika diperlukan, kami akan segera memobilisasi mereka," tandas Lerner.
Diketahui, Israel melancarkan operasi serangan ke wilayah Gaza secara agresif sejak awal pekan ini. Israel berdalih, hal itu dilakukan untuk meredam serangan dari kelompok militan Hamas Palestina.
Hingga Saat ini, serangan santara Israel dan Hamas masih terus berlangsung dan telah menyebabkan jatuhnya korban jiwa hingga lebih dari 90 warga Palestina. Sebagian besar di antara mereka adalah warga sipil. Sementara itu lebih dari 600 orang lainnya mengalami luka-luka. (mel/rmo/jpnn)
Israel mengaku mendapatkan serangan roket dari wilayah Libanon pada Jumat (11/7). Roket tersebut dibalas Israel dengan serangan artileri. Juru bicara
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- OKI Tuntut Penyelidikan Terkait Pembunuhan Pekerja Kemanusiaan di Gaza
- Demo di Akhir Pekan, Ribuan Warga Amerika Kecam Persekutuan Elon Musk & Donald Trump
- 19 Juta Jiwa Jadi Korban Gempa, Junta Myanmar Masih Sibuk Urusan Perang Saudara
- Gempa M 7,2 Melanda Lepas Pantai Papua Nugini
- Gempa Myanmar, Korban Meninggal Dunia Mencapai 3.301 Orang
- Tornado Menyapu Amerika, 55 Juta Jiwa Terancam