Israel Nilai Perjanjian Turki-Libya Ilegal

jpnn.com, TEL AVIV - Israel menentang perjanjian batas maritim di Mediterania timur yang diteken Libya dan Turki pada November lalu. Perjanjian yang membuat koridor batas maritim antara kedua negara tersebut berpotensi membuka jalan bagi eksplorasi minyak dan gas di lokasi itu.
Bagi Israel, perjanjian Libya-Turki itu ilegal. "Ini posisi resmi Israel. Namun bukan berarti kami mengirim kapal perang untuk menghadapi Turki," kata Menteri Luar Negeri Israel Katz
Yunani, yang merupakan sekutu dekat Israel dan terlibat perselisihan dengan Turki atas sejumlah isu, menyebut perjanjian itu absurd sebab mereka mengabaikan kehadiran pulau Kreta.
Pemerintah Israel sebelumnya tidak memberikan pernyataan soal perjanjian tersebut, meski Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan bertolak ke Yunani pekan depan.
Kedatangan Netanyahu bertujuan mematangkan rencana dengan Yunani dan Siprus atas pembangunan pipa bawah laut, yang nantinya akan mengekspor gas dari Israel ke Eropa. (ant/dil/jpnn)
Israel menentang perjanjian batas maritim di Mediterania timur yang diteken Libya dan Turki pada November lalu.
Redaktur & Reporter : Adil
- Aksi Pro-Palestina Diwarnai Ujaran 'Zionis Babi' & Salut ala NAZI, Pedemo Diciduk Polisi
- Nekat Bakar Al-Qur’an, Langsung Diburu dengan Sajam
- Donald Trump Kembali Berulah, Vatikan Tegaskan Sikap soal Warga Palestina
- Erdogan Bakal Ikut Membangun IKN, Janjinya Tidak Main-Main
- Erdogan Puji Sikap Indonesia yang Terus Dukung Palestina
- Presiden Erdogan: Tidak Ada yang Bisa Usir Warga Palestina dari Tanah Mereka