Israel-Palestina Pernah Usul Tukar Warga
Kesepakatan yang Dibocorkan Al Jazeera
Rabu, 26 Januari 2011 – 21:18 WIB
Sayangnya, Qorei tidak sependapat. Politikus 73 tahun tersebut bersikukuh pada pendiriannya bahwa fakta yang ada selama ini sudah cukup baik. Karena itu, dia enggan menukar warga Arab di wilayah Israel dengan warga Yahudi di wilayahnya. Menurut dia, menukar permukiman Arab dan Yahudi di perbatasan dua negara itu justru akan menimbulkan masalah baru.
Baca Juga:
Qorei menegaskan bahwa keseimbangan yang sudah ada di sepanjang Green Line (Jalur Hijau), batas Israel dan Palestina sesuai gencatan senjata 1949, juga akan terganggu. "Warga Arab yang tinggal di kota-kota Israel memegang paspor dan kartu identitas Israel. Mereka juga membayar pajak kepada Israel. Bahkan, mereka telah menganggap diri mereka warga negara Israel, meski sering mendapatkan perlakuan diskriminatif," paparnya.
Karena itu, lanjut Qorei, Palestina tidak akan pernah menerima usul Israel tersebut. Apalagi, warga Arab yang tinggal di Israel pun tidak bersedia bergabung dengan Palestina. Hampir seluruh warga Barta"a, Baka al-Garbiyeh, dan Beit Safafa menolak diserahkan ke Palestina dan menjadi bagian dari negara tersebut. Mereka lebih memilih tetap bersatu dengan Israel, meski harus menghadapi banyak tekanan.
"Semua ini (pertukaran wilayah) tidak akan pernah terjadi. Terlalu sulit diwujudkan. Seluruh warga Arab di Israel pun tidak akan pernah sejalan dengan kami," papar Qorei saat itu, seperti dilansir harian Israel Haaretz. Tapi, Livni bergeming. Hingga di pengujung jabatannya sebagai Menlu, dia tetap menginginkan pertukaran tersebut. Jika tidak bisa terwujud di Jalur Hijau, dia ingin mewujudkannya di titik lain perbatasan dua negara itu. (hep/c6/dos/ito/jpnn)
JERUSALEM - Perundingan damai Israel-Palestina selalu buntu saat sampai pada pembahasan lahan. Jika Minggu malam waktu setempat (23/1) Al Jazeera
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer