Israel-Palestina Realisasikan Pembebasan Para Tahanan
Satu Ditukar Seribu
Rabu, 19 Oktober 2011 – 05:05 WIB
Selesai mengikuti upacara penyerahan simbolis, Shalit melanjutkan perjalanan menuju Kebun Anggur Perdamaian Israel yang terletak di sekitar perbatasan. Di sana, sebuah helikopter telah menunggu anak kedua pasangan Noam Shalit dan Aviva itu untuk kembali ke Israel. Shalit lantas diterbangkan ke pangkalan udara Tel Nof, bagian tengah Israel. Setelah disambut PM Israel Benjamin Netanyahu, dia lantas bertemu dengan kedua orang tuanya.
Tak beda jauh dengan yang dialami Shalit, 477 tahanan Palestina juga dibawa menemui sanak keluarga mereka. Iring-iringan bus yang membawa mereka disambut sorak sorai keluarga dan kerabat di pos pemeriksaan Tepi Barat. Sejak pagi mereka memang sengaja menunggu di sana untuk menyambut kepulangan para tahanan tersebut.
Tetapi, keriangan tersebut berubah menjadi amarah saat serdadu Israel yang mengawal iring-iringan delapan bus itu mengumumkan bahwa para tahanan akan dibawa ke pos pemeriksaan lain. Spontan, kerabat dan keluarga para tahanan yang menunggu di pos Tepi Barat itu menghujani Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dengan batu. Untuk menenangkan massa, IDF menyemprotkan gas air mata.
Iring-iringan kendaraan yang didampingi beberapa mobil petinggi Hamas dan pejabat Palang Merah Internasional (ICRC) tersebut lantas berhenti di Kota Gaza. Di sana, sekitar 200.000 orang yang sebagian besar adalah keluarga dan kerabat para tahanan sudah menanti. Begitu tahanan satu per satu turun dari bus, pecahlah tangis bahagia.
RAFAH – Gilad Shalit, 25, tentara Israel yang ditangkap di Jalur Gaza dan ditahan kelompok Hamas sejak 25 Juni 2006, akhirnya kembali menjadi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer