Israel Perlahan Membunuh Solusi Dua Negara, di Mana Indonesia?
jpnn.com, JAKARTA - Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh menuding Israel secara sistematis menghancurkan solusi dua negara, yang dimandatkan oleh berbagai resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa, Shtayyeh mengatakan Israel justru melakukan banyak langkah agresi dengan membunuh warga Palestina dan menduduki wilayah Palestina secara ilegal.
Dengan 179 warga Palestina tewas terbunuh sejak awal tahun ini dan sekitar 751 ribu pemukim Yahudi tinggal di permukiman ilegal yang dibangun Israel di wilayah Palestina, Shtayyeh menyebut solusi dua negara sulit terwujud.
“Kami bekerja keras dengan komunitas internasional untuk menghentikan tindakan agresi di tanah kami, di wilayah kami. Dan solusinya akan berjalan jika ada mitranya, tetapi sayangnya, kami tidak memiliki mitra perdamaian di Israel,” tutur dia.
Dia pun meragukan pemilu Israel pada November mendatang akan menemukan seorang pemimpin yang berkomitmen pada solusi dua negara.
Israel diketahui menduduki Yerusalem Timur, Tepi Barat, dan Gaza dalam perang Timur Tengah 1967. Perundingan damai Israel-Palestina yang disponsori Amerika Serikat gagal pada 2014.
Upaya untuk mencapai kesepakatan dua negara, di mana negara Israel dan Palestina hidup secara berdampingan, telah lama terhenti.
Dunia hingga saat ini terus mendorong terwujudnya solusi damai antara Palestina dan Israel yang terutama didasarkan pada prinsip solusi dua negara.
Dunia hingga saat ini terus mendorong terwujudnya solusi damai antara Palestina dan Israel yang terutama didasarkan pada prinsip solusi dua negara
- Pertamina Eco RunFest 2024 Beri Dampak Positif, Mulai Lingkungan hingga Ekonomi
- Pertamina Eco RunFest Salurkan Donasi Kemanusiaan untuk Palestina, Sebegini Nominalnya
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina