Israel Punya Banyak Vaksin Pfizer dan Berusaha Diberikan ke Negara Lain Sebelum Masa Berlaku Habis

Israel menghadapi masalah vaksin yang berbeda dengan lain. Pemerintah Israel sedang berpacu dengan waktu untuk memberikan vaksin Pfizer tak terpakai ke negara lain.
Di Israel, kebanyakan penduduk sudah divaksinasi.
Menurut laporan, selama beberapa pekan terakhir, Israel sedang berusaha menukar 1 juta dosis Pfizer dengan pengiriman baru yang dijadwalkan beberapa bulan ke depan.
Satu juta vaksin Pfizer yang dimiliki Israel akan berakhir masa berlakunya atau 'expiry date' pada akhir bulan Juli.
Awalnya, Israel menawarkan dosis tersebut kepada warga Palestina, namun ditolak karena terlalu dekat dengan 'expiry date'.
Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett mengkonfirmasi jika ia telah berbicara dengan direktur eksekutif Pfizer, Albert Bourla tentang kemungkinan kesepakatan pertukaran vaksin.
Dia tidak menyebutkan negara mana yang dipertimbangkan, tetapi setiap hari kesepakatan tidak tercapai dan memperburuk tantangan logistik untuk bisa melakukannya tepat waktu.
Dalam sebuah wawancara dengan Radio 103 FM, Hezi levi, direktur jenderal Kementerian Kesehatan Israel, mengatakan masa berlaku dosis akan berakhir pada 31 Juli.
Saat banyak negara kesulitan vaksin, Israel justru sedang berpacu dengan waktu untuk memberikan vaksin ke negara lain sebelum masa berlakunya habis
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Mbak Puan Sentil Israel soal Serangan di Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia