Israel Sempat Berhasil Meredam Keganasan Corona, Kini Netanyahu Sebut Situasinya Darurat
jpnn.com, YERUSALEM - Israel seharusnya saat ini tengah mengeksekusi rencana jahatnya mencaplok sebagian wilayah Tepi Barat dari Palestina. Namun kenyataanya pemerintah Negeri Zionis itu justru kembali disibukkan dengan perang melawan virus corona.
Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu (5/7) mengatakan bahwa Israel dalam situasi darurat akibat meningkatnya penyebaran virus corona.
"Wabah ini akan menambah dan melipatgandakan jumlah kasus parah," katanya dalam pertemuan kabinet mingguan di Yerusalem.
Sebelumnya pada hari yang sama, Komisi Virus Corona parlemen Israel mengumumkan bahwa pertemuan di bar, ruang acara, dan sinagoge dibatasi hanya untuk 50 orang.
Netanyahu mengatakan langkah-langkah lebih lanjut diperlukan dan diharapkan akan diambil dalam beberapa hari mendatang demi menghentikan penyebaran virus itu dan mengatasi krisis ekonomi yang ditimbulkannya.
Pada pertengahan Mei lalu, Israel sebenarnya sudah berhasil menekan jumlah kasus baru hingga di bawah angka 20 per hari. Namun, sejak Juni jumlah kasus kembali merangkak naik pelan-pelan.
Puncaknya, otoritas Israel mencatat lebih dari seribu kasus baru dua hari berturut-turut pada Jumat dan Sabtu pekan lalu.
Sedikitnya 755 kasus baru dikonfirmasi pada Minggu (5/7) sehingga kini total kasus infeksi COVID-19 di Israel menjadi 29.787. (xinhua/ant/dil/jpnn)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut negara Zionis itu tengah dalam situasi darurat akibat wabah virus corona
Redaktur & Reporter : Adil
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Gencatan Senjata Mandek, Hamas Salahkan Israel
- Kualifikasi Piala Dunia 2026: Erling Haaland cs Menolak Tanding Lawan Israel
- Kunjungi Markas PBB, Fraksi PKS DPR Perjuangkan Nasib Anak-Anak Gaza Korban Agresi Israel
- 26 Kontainer Bantuan Kemanusiaan RI untuk Palestina Tertahan di Rafah
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya