Israel Sudah Tinggalkan Gaza

PBB Minta Blokade Perbatasan Diakhiri

Israel Sudah Tinggalkan Gaza
KONVOI ; iring-iringan kendaraan tempur Israel bergerak keluar dari Gaza menuju Israel, Rabu (21/1). Foto: REUTERS
Gencatan senjata resmi berlaku Senin (19/1) setelah Israel mengumumkan penghentian agresi sehari sebelumnya. Hamas mengikuti beberapa jam setelahnya dengan syarat Israel harus sudah menarik pasukan ke luar Gaza maksimal sepekan.

Proses rekonstruksi Gaza diperkirakan memakan waktu cukup lama dan biaya besar. Total kerugian sekitar USD 2 miliar (sekitar Rp 22,6 triliun). Tapi, pengiriman bantuan ke Gaza menjadi rumit karena negara-negara Barat enggan bekerja sama dengan Hamas yang mereka anggap "organisasi teroris".

Israel juga menutup rapat-rapat perbatasan dengan Gaza sehingga material untuk pembangunan kembali tak bisa lewat. Itu membuat petinggi PBB geram. Kemarin kepala badan PBB untuk kemanusiaan, John Holmes, meminta agar Israel segera membuka seluruh perbatasan dengan Gaza. Meski butuh waktu lama dan biaya besar, PBB ingin memastikan rekonstruksi dimulai secepatnya.

Sekjen PBB Ban Ki-moon, seperti dilansir BBC, juga mengaku sangat trenyuh melihat kehancuran dahsyat di Gaza ketika berkunjung ke sana Selasa (20/1). Ban mengatakan, kehancuran peninggalan agresi militer Israel itu menghancurkan hati. Melihat sekolah PBB dan berbagai kamp kemanusiaan yang hancur lebur, Ban mengatakan, agresi Israel sungguh tak dapat dimaafkan. (ape/ttg)

JERUSALEM - Penarikan seluruh pasukan Israel dari Jalur Gaza tuntas sebelum fajar menyingsing kemarin (21/1). Itu adalah kado istimewa pemerintah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News