Istana Bantah Anggaran Pendidikan Kena Efisiensi, KIP & Beasiswa Tak Terdampak

Jika ada informasi bahwa layanan pendidikan terdampak efisiensi, Hasan menyebutkan itu tidak benar.
“Pemerintah memastikan bahwa layanan pendidikan yang seperti apa misalnya, daya operasional perguruan tinggi itu tidak akan terdampak,” tutur Hasan.
Diketahui, efisiensi anggaran menyebabkan dampak menyedihkan terkait anggaran pendidikan di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro mengatakan sejumlah anggaran beasiswa berpotensi dikurangi.
Anggaran-anggaran tersebut, yakni Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP-K), Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (Adik), beasiswa Kerja Sama Negara Berkembang (KNB), serta beasiswa dosen dan tenaga kependidikan.
Pagu awal beasiswa KIP Rp 14,698 triliun, tetapi terkena efisiensi oleh Ditjen Anggaran (Kemenkeu) sebesar Rp 1,31 triliun atau 9 persen.
“Kami usulkan kembali supaya tetap pada pagu semula, yaitu Rp 14,698 triliun, karena ini termasuk kategori yang tidak kena efisiensi,” kata Satryo.
Kemudian, pada program BPI dan Beasiswa Adik, efisiensi anggaran sebesar 10 persen dari pagu awal sejumlah masing-masing Rp 194 miliar dan Rp 213 miliar.
Jubir Istana Hasan Nasbi membantah anggaran pendidikan terkena efisiensi, seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP) maupun beasiswa lainnya.
- Hasan Nasbi Bantah Isu Mundur dari Jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan
- Gubernur Herman Deru Dukung UIGM Sediakan Beasiswa Kedokteran untuk Anak-anak Desa
- PCO RI-Turkiye Sepakati Kerja Sama Bidang Media dan Komunikasi
- Pertamina Dorong Akses Pendidikan Local Hero Lewat Beasiswa
- Siswa SWA Raih Beasiswa Harvard, Stanford, dan UC Berkeley, Keren!
- Ini Peran Strategis Bea Cukai dalam Sinergi Instansi untuk Mendorong Ekonomi Daerah