Istana Bantah Isu Jokowi Minta Bertemu Megawati
"Itu adalah sesuatu yang sudah dijalankan Bapak Presiden. Beliau bertemu dengan tokoh-tokoh bangsa, bertemu sama ulama. Tidak hanya tokoh-tokoh nasional, beliau ketemu tokoh daerah, yang terutama beliau bertemu adalah dengan tokoh masyarakat. Nah, itu saya kira sesuatu yang sangat baik," ucapnya.
Namun, sekali lagi dia mengatakan bahwa tidak benar ada permintaan dari Jokowi untuk bertemu Megawati, seperti yang diberitakan sejumlah media belakangan ini.
"Jadi, saya tidak tahu hal yang seperti ini ya. Aneh juga narasi yang dikembangkan oleh sebuah media yang seolah-olah mendapatkan informasi dari internal PDI Perjuangan dan dipersepsikan sebagai sebuah fakta. Akan tetapi, sesungguhnya hal itu tidak pernah terjadi, tidak pernah ada permintaan bertemu, bahkan sudah dikonfirmasi lagi oleh Sekjen PDI Perjuangan," tuturnya.
Lebih lanjut mengenai adanya usulan dari Hasto agar Presiden Jokowi didampingi sejumlah menteri yang belakangan diisukan akan mundur apabila berniat untuk bertemu Megawati, Ari mengatakan bahwa pertemuan tokoh sangat baik.
"Kalau presiden, kan, selama ini terbuka bertemu dengan siapa saja tokoh-tokoh bangsa. Saya kira juga Ibu Mega juga sama ya, terbuka untuk bertemu dengan tokoh-tokoh bangsa," jelasnya.
"Ya (pertemuan didampingi menteri) usulan Pak Hasto, kan? Ya tentu pertemuan itu antar-tokoh, kan. Saya kira sudah terbiasa untuk pertemuan tokoh-tokoh bangsa itu dilakukan," katanya.
Video Terpopuler Hari ini:
Istana membantah isu Presiden Jokowi meminta bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi
- Hasto Mendengar Informasi Bakal Dijadikan Tersangka di Kasus Absurd
- Herwyn Minta Jajaran Bawaslu Daerah Terus Bangun Komunikasi
- Pilwalkot Semarang 2024: Restu & Doa Jokowi untuk Yoyok-Joss
- Lihat Senyum Jokowi saat Kampanye Luthfi-Yasin di Simpang Lima Semarang
- Pramono Dinilai Sengaja Tak Umbar Dukungan PDIP di Alat Peraga Demi Raup Massa Anies
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok