Istana Beber Alasan Perusahaan di Sultra Membutuhkan 500 TKA Tiongkok
jpnn.com, JAKARTA - Istana mengklaim bakal menahan tenaga kerja asing (TKA) masuk ke Sulawesi Tenggara (Sultra).
Hal ini menyusul polemik masuknya ratusan tenaga kerja Tiongkok ke daerah tersebut.
Juru Bicara Bidang Hukum Kepresidenan Dini Purwono mengatakan, TKA baru akan diperbolehkan masuk kelak jika situasi membaik.
"Pemerintah bertekad memutus mata rantai penyebaran Covid-19 antara lain dengan membatasi arus kedatangan manusia dari luar. Kebijakan ini berlaku hingga situasi normal dan dinyatakan aman," kata Dini dalam keterangan yang diterima pada Senin (11/5).
Dini mengklarifikasi isu kedatangan 500 TKA asal Tiongkok ke Sulawesi Tenggara.
Menurut dia, sejauh ini TKA asal Tiongkok itu belum tiba di Indonesia.
Kementerian Ketenagakerjaan baru pada tahap menyetujui permintaan Rencana Penggunaan Tenaga Kerja Asing yang diajukan oleh dua perusahaan.
"Kalaupun kelak mereka datang, seluruh tenaga kerja asing tersebut akan diwajibkan mengikuti rangkaian tes dan protokol kesehatan untuk memastikan mereka bebas virus Covid-19," jelas Dini.
Pihak perusahaan menargetkan 500 tenaga kerja asing alias TKA Tiongkok ini hanya akan bekerja maksimal enam bulan.
- Istana Tegaskan Mayor Teddy tidak Perlu Mundur dari TNI
- Dilantik Jadi Menko Hukum, HAM, Imigrasi, dan Kemasyarakatan, Yusril Fokus dengan Hal Ini
- Foto Perdana Prabowo dan Para Menteri di Istana, Kompak Pakai Dasi Biru
- Pidato Perdana Jadi Presiden, Prabowo Minta Indonesia Tidak Mudah Bangga Jadi Negara G20
- Akhirnya, Prabowo Subianto di Istana
- Pelantikan Presiden: Lontong Kikil Spesial Menunggu Prabowo