Istana Dinilai Hina Wartawan

Istana Dinilai Hina Wartawan
Istana Dinilai Hina Wartawan
"Masa sampai perlu memberlakukan hal itu. Awak media sekarang dituntut untuk bekerja cepat dan mereka terbiasa membawa berbagai peralatan untuk menunjang kerja mereka dan memerlukan ransel agar mereka bisa membawa semuanya,” ungkap Yudi.

Lebih lanjut, Yudi melihat langkah istana itu terlalu berlebihan. Kesalahan seseorang, tidak bisa diasosiasikan sebagai kesalahan profesi.

“Kita kan pernah melihat langsung bagaimana seorang wartawan melemparkan sepatunya kepada seorang George Bush yang saat itu menjabat sebagai presiden. Hal itu kan tidak lantas membuat secret service atau pasukan pengamanan presiden AS mengambil langkah kepada wartawan di White House tidak boleh lagi menggunakan sepatu,” jelas Yudi.

Lebih lanjut menurut Yudi langkah itu juga memperlihatkan betapa gawatnya kondisi saat ini, yang tentu saja dapat berdampak secara psikologis kepada masyarakat umum. “Kalau presiden saja khawatir, bagaimana dengan rakyat? Apa rakyat tidak menjadi target dari para teroris? Selama ini kan justru rakyat yang menjadi korban teroris,” tukasnya. (fas/jpnn)


JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Paramadhina, Yudi Latief menilai langkah Istana melarang para wartawan membawa ransel ke dalam kawasan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News