Istana Harapkan ACF Tetap Beri Penghargaan ke SBY
Kamis, 16 Mei 2013 – 23:42 WIB
JAKARTA - Pihak Istana Kepresidenan memertanyakan pihak yang mendesak Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono agar menolak World Statesman Award dari Appeal of Conscience Foundation (ACF), New York. Menurut Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, penghargaan itu sudah biasa diberikan kepada negarawan maupun kepala negara lainnya.
Julian menyebut ACF telah beberapa kali memberikan penghargaan kepada para kepala negara lain seperti Perdana Menteri (PM) Canada, Presiden Korsel, Kanselir Jerman, dan PM Inggris. Julian pun menyebut penghargaan itu diberikan dalam konteks kenegarawanan seseorang yang dinilai berjasa dan berhasil bagi terciptanya perdamaian, toleransi beragama dan demokrasi.
"Untuk diketahui, kami tidak pernah meminta agar Presiden SBY mendapat penghargaan apa pun, dari mana pun. Bila kemudian itu award dari ACF dipersoalkan oleh seseorang atau sekelompok orang di dalam negeri, tentu kami mendengarkan itu dalam konteks kebebasan berbicara dan berpendapat," kata Julian melalui pesan singkat kepada JPNN, Kamis malam (16/5).
Julian menilai pihak yang menolak dan memaksa agar ACF tidak memberikan penghargaan itu pada Presiden SBY adalah sekelompok orang yang memiliki pemikiran sempit. "Memprotes dengan memaksa untuk menolak rencana pemberian award oleh ACF, yang disampaikan secara terbuka seolah dirinya mewakili semua, maka itu jelas satu cara pandang yang sempit didasari penafsiran filsafat politik minus etika," tegas Julian.
JAKARTA - Pihak Istana Kepresidenan memertanyakan pihak yang mendesak Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono agar menolak World Statesman Award dari
BERITA TERKAIT
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- Gegara Dilarang Pakai Narkoba, RR Tega Aniaya Istri Hingga Tewas
- Mengisi Kuliah Umum di Politeknik PU, AHY Bicara Program Makan Bergizi Gratis
- Tidak Elok KPK Mencari Kesalahan, Apalagi Merangkai Cerita Demi Menarget Orang