Istana Harapkan Demo Tak Hasilkan Monster
Selasa, 27 Maret 2012 – 17:17 WIB
JAKARTA--Sebagai negara demokrasi, berbagai aksi demonstrasi menentang rencana pemerintah menaikan BBM, dinilai wajar. Hanya saja, jangan sampai aksi demonstrasi justru menebar teror di masyarakat. Pihak Istana menilai, wajar saja bila kebijakan pemerintah mendapat penolakan bagi sebagian rakyat. Hanya saja, meski tidak setuju bukan berarti harus diselesaikan dengan cara kekerasan. Bila aksi demonstrasi merusak fasilitas publik, justru bisa merusak tatanan berdemokrasi yang baik.
''Demokrasi Indonesia tidak boleh dibiarkan menghasilkan monster yang hanya tahu menebar teror di ruang-ruang publik. (Meski) mengatasnamakan kebebasan sekalipun,'' tegas staf ahli Presiden bidang komunikasi politik, Daniel Sparinga, Selasa (27/3).
Daniel menilai, para aktor politik hendaknya mampu memberikan pencerahan kepada demonstran. Tujuannya agar tidak terpancing dan justru membuat kerusuhan.''Semua aktor demokrasi harus bekerja lebih keras. Menjauhkan demonstran dari tabiat buruknya mengangkangi hak warga negara lain,'' katanya.
Baca Juga:
JAKARTA--Sebagai negara demokrasi, berbagai aksi demonstrasi menentang rencana pemerintah menaikan BBM, dinilai wajar. Hanya saja, jangan sampai
BERITA TERKAIT
- Ada Honorer Putus Kontrak Lolos Seleksi PPPK 2024, BKPSDM Kecolongan, Begini Ceritanya
- Bantu Korban Erupsi Gunung Lewotobi, Pegadaian Hadir untuk Masyarakat Bukan Hanya Soal Bisnis
- Gus Mensos Ungkap Hasil Rapat dengan Menteri KPK
- Aliansi Pemuda Cianjur Tuntut Kematian Peserta Pengobatan Gratis Diusut
- BPKH Sukses Gelar Hajj Run 2024 di Padang, Begini Keseruannya
- Info dari Mensos Jumlah Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki