Istana: Itu Wilayah PNG, Kenapa Kok Menebang Pohon di Sana?
![Istana: Itu Wilayah PNG, Kenapa Kok Menebang Pohon di Sana?](https://cloud.jpnn.com/photo/picture/normal/20150918_152332/152332_771485_TNI_HL_2.jpg)
jpnn.com - JAKARTA - Staf Khusus Presiden Joko Widodo Lenis Kogoya mengingatkan warga Indonesia, terutama yang berada di Papua untuk tidak menebang pohon tanpa izin di wilayah hutan Papua Nugini. Ini disampaikannya menyusul kasus penyanderaan pada 2 WNI, Sudirman dan Badar yang berawal dari keduanya sedang menebang pohon di wlayah PNG.
"Sebenarnya kalau ada batasnya tidak boleh warga kita menebang pohon di sana. Ini harus harus disadari masyarakat di daerah perbatasan itu. Itu wilayah PNG, kenapa kok menebang pohon di sana?,” ujar Lenis di kompleks Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/9).
Badar dan Sudirman ditangkap sekelompok orang bersenjata saat menebang di perbatasan. Keduanya disandera selama 9 hari. Baru dibebaskan, Kamis (18/9) malam kemarin.
Lenis meminta pemerintah daerah Papua untuk lebih aktif memberi sosialisasi larangan penebangan hutan melewati batas agar kejadian penyanderaan tidak terjadi lagi.
"Harus ada sosialisasi khusus untuk warga. Kan sudah jelas ada tapal batas. Itu harus ditaati,” tegas Lenis.
Lenis juga melaporkan pada Presiden Joko Widodo soal laporan yang didapatnya dari warga setempat di sekitar perbatasan Papua. Karena itulah, ia meminta larangan dari pemerintah harus lebih aktif disampaikan pada masyarakat di wilayah perbatasan. (flo/jpnn)
JAKARTA - Staf Khusus Presiden Joko Widodo Lenis Kogoya mengingatkan warga Indonesia, terutama yang berada di Papua untuk tidak menebang pohon tanpa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi PPPK Tahap 2, TMS Banyak Banget, Waduh
- Nikson Matuan Digiring ke Polda Papua, Brigjen Faizal: Setiap Simpatisan KKB Ditindak Tegas
- Menteri ESDM Bahlil Diminta Luruskan Penonaktifan Dirjen Migas
- Margarito: Dominus Litis di RKUHAP Ciptakan Kewenangan Berlebihan
- Bakul Budaya Rayakan Capgome di Kampus UI
- Belajar dari Jepang, Program MBG Perlu Kolaborasi Semua Pihak