Istana Minta Penuntasan Krisis Air Baku di Jakarta
Senin, 05 September 2011 – 20:20 WIB
JAKARTA — Pascajebolnya tanggul Kalimalang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mendapat laporan perihal krisis air yang dirasakan warga DKI Jakarta termasuk lingkungan Istana Negara beberapa hari terakhir. Meski mengaku pasokan air sudah bisa diantisipasi, namun dampak jebolnya tanggul di Buaran, Jakarta Timur yang dikelola PT Palyja itu diharapkan segera diatasi. Krisis air bahkan memaksa pihak Istana Kepresidenan meminta bantuan suplai air bersih yang dikirim secara khusus setiap harinya. "Pihak istana Kepresidenan telah mengantisipasi dengan memesan air secara khusus kepada PT Palyja untuk memenuhi kebutuhan kita. Lingkungan istana juga diimbau untuk menggunakan air seperlunya," kata Julian.
"Insyallah memang tidak ada masalah. Tapi karena banyak yang bergantung pada pasokan air, Bapak Presiden meminta kepada kementerian PU agar betul-betul memerhatikan," kata juru bicara kepresidenan, Julian Aldrin pasha di Istana Negara, Senin (5/9).
Baca Juga:
Krisis air ini sendiri terjadi sejak jebolnya tanggul Kalimalang atau Tarum Barat, pada 31 Agustus lalu. Padahal tanggul tersebut menjadi sumber utama air baku ke perusahaan pemasok air bersih di Jakarta, Aetra dan Palyja.
Baca Juga:
JAKARTA — Pascajebolnya tanggul Kalimalang, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mendapat laporan perihal krisis air yang dirasakan warga
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS