Istana Ogah Tanggapi Penyadapan Ibu Negara

jpnn.com - JAKARTA - Nama Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono mendadak meramaikan kembali isu penyadapan yang dilakukan intelijen Australia dan Amerika terhadap pemerintah Indonesia. Berdasarkan bocoran penyadapan yang dikeluarkan Wikileaks, Bu Ani disebut memiliki peran penting dalam mempengaruhi semua keputusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Ia bahkan disebut sebagai makelar jabatan dalam pemerintahan.
Meski banyak informasi miring tentang Ibu Negara, pihak Istana Kepresidenan menyatakan tidak ingin menanggapi serius hal itu. Hal ini disampaikan Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha di kompleks Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Minggu, (15/12).
"Isu tersebut menurut kami tidak mendasar, tidak ada dasarnya. Saya enggak mencampuri urusan mereka. Tidak penting untuk ditanggapi. Karena itu isu yang tidak kita ketahui, tidak berdasarkan sesuatu yang sifatnya formal," ujar Julian.
"Coba ditanyakan, dari mana mereka dapatkan itu," sambung Julian.
Ketika disebut bahwa salah satu informasi terkait sepak terjang Ibu Negara itu berasal dari TB. Silalahi, orang dekat Presiden, Julian sempat terdiam.
"Loh? Katanya itu sumbernya dari intelijen," jawabnya.
Julian kemudian kembali menegaskan bahwa pihak Istana tidak akan menanggapi lagi isu miring yang beredar terkait Ibu Negara tersebut.
"Itu kan versi mereka. Kalau saya bantah berarti tidak apa-apa kan? Tidak benar itu semua," tegas Julian. (flo/jpnn)
JAKARTA - Nama Ibu Negara Ani Bambang Yudhoyono mendadak meramaikan kembali isu penyadapan yang dilakukan intelijen Australia dan Amerika terhadap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza