Istana Pelajari Usul Bapak Kesejahteraan
Dianggap Bagian Manuver Politik Dasamuka Golkar
Senin, 16 Agustus 2010 – 08:14 WIB
JAKARTA - Istana Kepresidenan masih berhati-hati dalam menanggapi usul pemberian gelar Bapak Kesejahteraan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Presiden telah mengetahui usul tersebut, termasuk penolakan dari sebagian kalangan. Namun, presiden memilih tidak mengomentari dulu usul itu. Direktur Eksekutif Cides Ricky Rahmadi saat ini tercatat sebagai Wasekjen DPP Partai Golkar. Adakah kepentingan Golkar di balik wacana gelar bapak kesejahteraan bagi SBY? "Saya lebih mencium aroma agenda politik pribadi Ricky dan Cides," kata pengamat politik Burhanuddin Muhtadi.
"Tentu dari Bapak Presiden belum ada komentar mengenai hal itu. Bapak Presiden sudah mendengar hal itu, termasuk tanggapan-tanggapan dari beberapa pihak," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha di Jakarta kemarin (15/8).
Baca Juga:
Julian mengatakan, pihak istana masih harus mempelajari usul tersebut. "Kami juga harus tahu kriteria-kriterianya," katanya.Usul pemberian gelar Bapak Kesejahteraan kepada SBY dilontarkan Cides (Centre for Information and Development Studies). Di antara lima mantan presiden, ada dua orang yang mendapat gelar kehormatan secara resmi. Mereka adalah Soekarno yang digelari Pahlawan Proklamator dan Soeharto yang diberi predikat Bapak Pembangunan.
Baca Juga:
JAKARTA - Istana Kepresidenan masih berhati-hati dalam menanggapi usul pemberian gelar Bapak Kesejahteraan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
BERITA TERKAIT
- Pemerintah Dukung Partisipasi Indonesia di New York Fashion Week
- Tenaga Non-ASN Lolos Seleksi PPPK Kota Semarang Tak Seusai Kualifikasi, Waduh!
- Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel, KPK: Kami Menghormati
- PERADI-SAI Serukan Salam Damai dan Persatuan ke Seluruh Advokat
- Wahai Honorer Lulus PPPK 2024, Senyum dong, Ini soal Gaji Perdana
- Kabar Gembira untuk Honorer Tua Gagal PPPK 2024 Tahap 1