Istana Pengecut, PM Australia Sebut Medsos Tempat Berlindung Para Pemfitnah
jpnn.com, CANBERRA - PM Australia Scott Morrison mencela media sosial (medsos) sebagai istana pengecut, tempat di mana para netizen penyebar fitnah berlindung dari jangkauan hukum.
"Media sosial telah menjadi istana pengecut di mana orang bisa pergi ke sana, tak menyebut identitas mereka, menghancurkan hidup orang lain, serta mengatakan hal-hal paling kasar dan menghina, dan melakukan semua itu tanpa tersentuh hukum," katanya kepada wartawan di Canberra.
Dia juga mengatakan medsos harus diperlakukan sebagai penerbit ketika komentar-komentar yang memfitnah dari akun-akun anonim diunggah.
"Mereka harus mengidentifikasi siapa mereka, dan pihak perusahaan, jika mereka tak akan mengungkap jati diri mereka, mereka tak lagi menjadi platform, mereka adalah penerbit," kata Morrison.
Pernyataan Morrison tersebut semakin memanaskan perdebatan tentang hukum pencemaran nama baik negara itu.
Mahkamah Agung Australia bulan lalu memutuskan bahwa para penerbit dapat dimintai tanggung jawab atas komentar-komentar publik di forum daring.
Putusan hukum itu telah membenturkan Facebook dan media massa satu sama lain, serta memperingatkan semua kalangan yang berhubungan dengan publik lewat media sosial.
Putusan tersebut juga telah mendorong perlunya revisi atas hukum pencemaran nama baik di Australia.
PM Australia Scott Morrison menyebut medsos istana pengecut, tempat di mana para netizen penyebar fitnah berlindung
- Tindaklanjuti Laporan Nikita Mirzani, Razman Siap Diperiksa Penyidik
- Razman Merasa Dizalimi Setelah jadi Tersangka Kasus Pencemaran Nama Baik Hotman Paris
- Teliti Hashtag Judol di Medsos, Mahasiswi UPNVJ Raih Penghargaan di Ajang Internasional
- Tubagus Joddy Kerja dengan Raffi Ahmad, Berapa Gajinya?
- ASEAN Business and Investment Summit 2024: Anindya Bakrie Diundang PM Australia Hingga Bertemu PM Kanada
- Bawaslu Sumsel Perketat Pengawasan Kampanye di Medsos