Istana Presiden Diserang, Mursi Bertahan
Kamis, 06 Desember 2012 – 06:52 WIB
"Ini saatnya bagi kita untuk mengembalikan legitimasi Presiden Mursi sebagai pemimpin sah," seru Ikhwanul Muslimin. Imbauan tersebut menuai reaksi positif dari para pendukung Mursi.
Namun, demo tandingan dengan massa tidak sedikit itu dikhawatirkan memicu bentrok. Tidak hanya antara aparat dan demonstran, melainkan juga antara pengunjuk rasa dari dua kubu. Ini bisa membawa Mesir jatuh ke dalam krisis politik lebih besar dan buruk.
Meski begitu, tak seperti Selasa lalu, kemarin lalu lintas di depan istana kepresidenan berangsur normal. Kendati sekitar 300 aktivis oposisi berkemah di halaman istana, warga kembali menjalankan aktivitas. Puluhan ambulans yang semula siaga di kawasan itu pun sudah kembali ke tempat masing-masing.
Kemarin polisi mulai menarik sebagian personel yang disiagakan di istana sejak Selasa lalu. Selain mengurangi jumlah petugas di istana, polisi juga menarik personelnya dari markas FJP di Kota Minya, Provinsi Minya, sekitar 245 kilometer selatan Kairo. Selasa malam lalu, massa menyerbu markas partai yang bertalian dengan Ikhwanul Muslimin tersebut.
KAIRO--Gelombang unjuk rasa terus melanda Mesir. Rabu (5/12) sekitar 100 ribu massa anti-pemerintah memadati halaman Istana Kepresidenan al-Ittihadiya
BERITA TERKAIT
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan