Istana Sebut Reshuffle Kabinet Bisa Saja Terjadi
Rabu, 20 April 2011 – 18:23 WIB
JAKARTA - Meski kontrak politik koalisi versi baru telah disepakati, namun bukan berarti reshuffle kabinet tidak mungkin terjadi. Hal ini antara lain seperti diungkapkan oleh Juru Bicara Kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, Rabu (20/4).
"Reshuffle kabinet bisa saja terjadi, karena itu hak prerogatif Presiden," tegas Julian kepada wartawan, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (20/4).
Julian mengatakan, meski sudah ada draft koalisi, namun tidak serta-merta hal tersebut berkaitan dengan kinerja kabinet menurut Presiden. Meskipun juga, sebagian besar dari anggota Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II merupakan presentasi dari parpol (peserta koalisi).
"Namun tidak benar juga, jika dimaknai (bahwa) penataan format kesepakatan koalisi akan berbuah pada reshuffle. Semuanya kembali menjadi hak Presiden," ujar Julian.
JAKARTA - Meski kontrak politik koalisi versi baru telah disepakati, namun bukan berarti reshuffle kabinet tidak mungkin terjadi. Hal ini antara
BERITA TERKAIT
- Gempa M 4,1 Guncang Kota Maumere, Tidak Berpotensi Tsunami
- Wamensos Lakukan Pertemuan dengan PB Semmi, Ternyata Ini yang Dibahas
- Senator Filep Wamafma Apresiasi Pemerintah untuk Prioritaskan Sektor Pendidikan
- Trending di Medsos, #SetaraBerkarya Picu Gelombang Dukungan untuk Penyandang Disabilitas
- Upah Minimum Naik 6,5 Persen, Bukti Presiden Prabowo Memperhatikan Kesejahteraan Buruh
- ITS & BKD Jatim Berkolaborasi, Siapkan AI untuk Tes CPNS