Istana Seriusi Usul Pemindahan Ibu Kota
SBY Anggap Beban Jakarta Makin Berat
Rabu, 04 Agustus 2010 – 04:04 WIB
"Dengan mempertimbangkan kondisi kekinian kota Jakarta dan sederet persoalan yang dihadapi di ibu kota Jakarta, presiden menganggap perlu (adanya) pemikiran yang matang dan komprehensif dalam mengkaji pemindahan ibu kota," kata Velix.
Baca Juga:
SBY juga membenarkan bahwa dalam konteks sejarah, Presiden Soekarno pernah mencetuskan kota Palangkaraya sebagai calon ibu kota negara. Hal yang sama juga dilakukan Presiden Soeharto yang pernah mewacanakan Jonggol, Jawa Barat, sebagai pusat pemerintahan baru. "Presiden SBY sangat memahami setumpuk persoalan yang melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya. Mulai kemacetan, banjir, beban penduduk, urbanisasi, kerusakan ekologis, sampai potensi gempa," beber Velix.
Kantor Staf Khusus Presiden Bidang Pembangunan Daerah dan Otonomi Daerah telah aktif mengkaji wacana pemindahan ibu kota negara. Melalui forum Strategic Policy Discussion (SPD) pada 3 Maret 2010, Kantor Staf Khusus Presiden telah mengundang Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pekerjaan Umum, dan beberapa pakar pengembangan wilayah. Mereka diminta menganalisis wacana pemindahan ibu kota negara dari berbagai perspektif.
Velix menilai, wacana pemindahan ibu kota negara harus dibahas secara matang dan komprehensif. "Sehingga kita tidak gegabah dalam memindahkan ibu kota hanya karena faktor kemacetan semata," ujarnya.
JAKARTA - Bukan hal mustahil ibu kota negara dipindahkan dari Jakarta. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyadari, beban fungsi pelayanan
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan