Istana Tegaskan belum Ada Putusan Soal FCTC

Menurutnya, memang ada dilema yang harus dihadapi terkait FCTC ini. Di satu sisi, ia menjelaskan, pengendalian tembakau menyangkut persoalan kesehatan masyarakat. Namun, di sisi lain industri tembakau adalah tempat bergantungnya jutaan orang masyarakat petani.
“Pemerintah menjadi ada di dua kaki. Harus mempertimbangkan aspek kesehatan, selain itu juga perlu mempertimbangkan nasib petani,” ujarnya.
Mantan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan sebelumnya juga mengusulkan negara-negara produsen tembakau memberlakukan aturan kemasan polos atau plain packaging untuk produk minuman beralkohol jenis wine asal Australia.
Usulan itu dimaksudkan untuk "membalas" aturan plain packaging produk rokok dan tembakau yang diterapkan oleh pemerintah Australia sejak Desember 2012 lalu.
Sebelumnya seperti dikutip sebuah media online, Menteri Kesehatan Nafisah Mboi, kemarin menyatakan Presiden SBY telah setuju untuk meratifikasi FCTC. "Presiden sudah setuju, kini ratifikasi sedang dalam proses," kata Nafsiah.
Menurutnya telah ada kesepahaman diantara para menteri mengenai pentingnya Indonesia meratifikasi FCTC. Pemerintah hanya tinggal memformulasikan beberapa kebijakan teknis yang akan diimplementasikan setelah ratifikasi. (boy/jpnn)
JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum menandatangani ratifikasi draft Framework Convention of Tobaco Control (FCTC).Sebab, pihak Istana
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gegara Panggilan Sidang Tak Sampai Alamat, Tergugat Datangi Kantor Pos di Jambi
- Menyambut Thudong 2025 di PIK, Bukan Sekadar Ritual, Melainkan Pengalaman Jiwa
- Yohanes Bayu Tri Susanto Jadi Pengusaha Sukses Yang Rendah Hati
- Revisi UU ASN Mengubah Tenggat Penyelesaian Honorer?
- Perpres Kantor Komunikasi Kepresidenan Digugat ke MA, Ini 4 Pasal yang Dipersoalkan
- Menjelang Mukernas dan Pelantikan, PP ISNU Gelar Fun Walk Serta Go Green di CFD Thamrin