Istana Yakin Peserta Ijtimak Ulama III Bakal Menerima Hasil Pemilu

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo menilai hasil rekomendasi Ijtimak Ulama III yang meminta real count Situng KPU dihentikan dan salah satu paslon didiskualifikasi, permintaan berlebihan.
"Ya itu (permintaan diskualifikasi) terlalu berlebihan," kata Pramono di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (3/5).
Pramono yang juga politikus PDI Perjuangan menegaskan bahwa Ijtimak Ulama III yang memberikan rekomendasi itu tidak diatur dalam sistem demokrasi kita.
"Tidak ada Undang-Undang dalam Pemilu kita yang mengatur tentang itu (ijtimak ulama)," jelasnya.
BACA JUGA: TKN Jokowi Anggap Remeh Ijtimak Ulama III
Namun demikian, tambah Pramono, berdasarkan pengalaman di pemilu yang sudah-sudah, ketegangan sudah biasa sebelum ada keputusan resmi. Suasananya menurut dia akan berubah begitu KPU mengumumkan hasilnya.
"Saya meyakini siapa pun pasti akan menghormati keputusan yang sah dan dilakukan secara baik dan benar oleh KPU. Siapa pun pasti akan mengikuti. Jadi sekarang ini yang terjadi bunga-bunga demokrasi," tandasnya.(fat/jpnn)
Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung Wibowo menilai hasil rekomendasi Ijtimak Ulama III yang meminta real count Situng KPU dihentikan dan salah satu paslon didiskualifikasi
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Hari Kartini, Pramono Gratiskan Pengurusan SIM untuk ASN dan Wartawan Perempuan
- Aktivis KNPI Jakarta David Hamka Minta Gubernur Pramono Optimalkan Peran Pemuda Cegah Tawuran
- Soal Macet Horor di Tanjung Priok, Gubernur Pramono: Ini Membuat Saya Resah
- Asyik, Seluruh Perempuan Gratis Naik Transjakarta-MRT pada Hari Kartini
- Pramono Soal Rute SilturahRide with Mas Pram: Saya Sebenarnya Juga Enggak Tahu
- Bersepeda Bareng Pramono, Dishub DKI Alihkan Lalu Lintas di 28 Titik