'Istanbul, Kota Impian Olimpiade'

Pemilihan Tokyo – sebagai tuan rumah pertandingan yang telah ada sejak 1964 mengungkapkan miskinnya ambisi di tubuh Olimpiade.
Jepang sangat “hot” di tahun enam puluhan. Namun Ibukota Jepang saat ini melambangkan kebosanan.
Sekarang, coba lihat betapa terbelakang dan ketinggalan zaman Sony Walkman jika disandingkan dengan iPhone. Keputusan IOC adalah tampilan kekurangpercayadirian- sesuatu yang mempermalukan mereka sendiri.
Konstatinopel, Byzantium atau Istanbul, dan masih banyak lagi hal menarik yang bisa disebutkan, adalah metropolitan yang megah nan indah dengan lebih dari lima belas juta penduduknya yang sibuk keluar masuk untuk menikmati apa yang ditawarkan oleh kota ini.
Sejarah mencatat kota ini telah diduduki oleh tentara salib, diangkat oleh Ottoman dan diperhatikan kembali oleh Mustafa Kemal Ataturk, seorang arsitek modern Turki.
Tentu, gambar-gambar kerusuhan di Taksim Square telah diketahui oleh seluruh dunia.
Tetapi untuk sebuah kota yang kuno seperti Istanbul, merebaknya kerusuhan yang sesekali terjadi adalah hal yang lumrah. Selain itu, demonstrasi juga melambangkan kedewasaan demokrasi Turki melalui konflik yang memaksa banyak pihak mundur dari ambang konfrontasi.
Tidak bisa dipungkiri, kebangkitan kembali sebuah kota tidak lepas dari peran Perdana Menteri Recep Tayyip ErdoÄŸan. Sebagai mantan walikota Istanbul, ia telah bertekad untuk menyuntikkan kembali semangat “adiluhung” kota tempat ia lahir dan dibesarkan ini (yang membuat saya bertanya-tanya juga apakah Gubernur Jakarta juga bisa melakukan hal serupa untuk Indonesia?).