'Istanbul, Kota Impian Olimpiade'

Istanbul adalah kota yang paling berani memberikan tawaran.
Kota ini telah mengalokasikan dana sebesar USD 20,5 miliar untuk Olimpiade. Selain itu, Istanbul juga telah mengalami transformasi besar-besaran.
Usulan pembangunan kembali Taksim Square tentu menaikkan suhu perpolitikan saat ini. Namun, berkat Erdogan infrastruktur kota lambat laun sedang bertumbuh dan terbenahi. Di bawah kendalinya, perencanaan memperluas metro Istanbul sepanjang 231 km akan selesai tahun 2015.
Jalur metro lain sepanjang 22 km juga sedang dibangun dengan menghabiskan EUR 751 juta demi mengurangi kemacetan lalu lintas di jalur Asian. Hal yang paling mengesankan, penggelontoran dana sebesar USD 3,5 miliar untuk pembangunan terowongan kereta api bawah air yang diberi nama Marmaray dan beroperasi di bawah Bosphorus diharapkan bisa dibuka bulan Oktober tahun ini.
Memang benar jika pembangunan-pembangunan yang ada di Istanbul ini tidak bisa seefisien sistem kereta bawah tanah Tokyo. Namun lagi-lagi IOC seharusnya melihat bahwa Istanbul menawarkan masa lampau, masa kini, dan masa depan yang dijadikan satu melalui fasilitas terbaik kelas dunia.
Kita juga tahu bahwa ekonomi Turki saat ini tidak dalam kondisi yang baik. Indeks saham Istanbul telah jatuh sepertiga dari nilainya dan bank sentral telah gagal menghentikan penurunan ini meskipun lebih dari 15% cadangan tak bersisa.
Namun demikian, kita juga harus ingat bahwa negara ini adalah negara yang sama ketika ia terlibat hutang kepada IMF dan bisa membayarnya dalam kurun waktu 52 tahun. Negara yang memiliki kota bermuatan adiluhung, sejarah dan peradaban yang agung, dan tidak membutuhkan IOC untuk dipilih.[***]
ISTAMBUL itu tidak hanya istimewa, tetapi adiluhung. Kembali ke era Ottoman, kota ini – meyerupai Paris dengan Quai d’Orsay dan London
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi