Istighotsah Baru Selesai, Kelud Langsung Meletus

Istighotsah Baru Selesai, Kelud Langsung Meletus
Warga Dusun Sugih Waras, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri mengungsi untuk menghindari ancaman Gunung Kelud. Foto: Dite Surendra/Jawa Pos

Padahal, di sepanjang jalan, warga harus menghadapi hujan batu dan abu vulkanis yang turun lebat hingga jarak pandang hanya beberapa meter. Belum lagi kondisi jalan yang gelap gulita. Penerangan hanya berasal dari lampu motor atau mobil bak terbuka yang mengangkut mereka.

Balai Desa Tawang ternyata sudah dipenuhi warga dari desa lain yang juga ramai-ramai mengungsi di tempat yang aman. Terutama para perempuan, warga yang sudah sepuh-sepuh, dan anak-anak. Para bapak dan pemuda bergotong royong mengamankan desa dan baru menyusul kemudian. Termasuk Adi Supriyanto.


Sampai kemarin, sudah ada 780 warga yang mengungsi di balai desa yang tidak begitu besar itu. Selain di Desa Tawang, Pemkab Kediri menyiapkan 47 lokasi pengungsian yang tersebar di pelosok kawasan Kediri. Di 48 tempat pengungsian tersebut, telah tertampung sekitar 66 ribu warga korban letusan Gunung Kelud.

Termasuk Kusni, 83, yang sudah makan garam menghadapi bencana alam Gunung Kelud. Dia mengaku sudah enam kali merasakan ganasnya gunung yang berada di antara Kabupaten Kediri, Malang, dan Blitar itu. Pria sepuh tersebut pernah mengalami erupsi Kelud pada 1951, 1966, 1990, 2007, dan terakhir kali ini.

”Tapi, nggih niki sing paling banter (Tapi, ya ini letusan yang paling besar, Red),” ucapnya sambil bersandar di tembok balai desa.

Adi maupun Kusni dan ratusan warga yang lain harus menerima kondisi yang darurat. Misalnya, mereka harus rela tidur di lantai beralas tikar atau kardus. Untuk aktivitas MCK (mandi, cuci, dan kakus), mereka juga harus sabar, antre panjang. Bayangkan, untuk melayani ratusan pengungsi, balai desa itu hanya memiliki dua tempat MCK. Maklum, tempat pengungsian tersebut belum disiapkan dengan matang.

”Kalau sudah tidak kuat nahan, ya terpaksa lari ke rumah warga di sekitar balai desa,” kata Gunawan, warga Sugih Waras yang lain.

Gunawan mengungkapkan tak menyangka Gunung Kelud meletus secepat itu. Maklum, tak ada tanda-tanda khusus yang menunjukkan Kelud mau meletus. Saat simulasi evakuasi bencana sebelumnya, yang diajarkan lebih banyak bagaimana menyelamatkan binatang ternak warga.

Di antara ribuan warga Kediri yang menjadi korban langsung erupsi Gunung Kelud, keselamatan jiwa warga Desa Sugih Waras di Kecamatan Ngancar termasuk

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News