Istimewa, Ekspor Perhiasan Tumbuh 39,3 Persen
”Perhiasan yang diproduksi Jatim ini kebanyakan untuk segmen high-end, jadi inelastis. Artinya, tidak terlalu terpengaruh dengan kondisi perlambatan ekonomi,” terangnya.
Kondisi tersebut berbeda dengan perhiasan untuk konsumen segmen menengah.
Nilai ekspornya sangat rentan terhadap kondisi perekonomian di negara pengimpor.
Karena itu, Taufik menilai, Pemprov Jatim harus mendorong ekspor produk hasil olahan dengan target konsumen kalangan menengah ke atas.
”Dalam hukum ekonomi internasional, semakin jauh bentuk barang itu dari barang aslinya, nilai jualnya akan makin besar. Kalau hanya ekspor kayu, minyak kelapa sawit, dan batu bara, nilai jualnya murah,” jelas Taufik.
Selain perhiasan, komoditas yang potensial untuk mendongkrak nilai ekspor adalah suku cadang otomotif kelas high-end.
Industri logam di Jatim, rupanya, sudah mampu menghasilkan produk spare part berkualitas tinggi dengan sasaran pasar di Eropa dan Amerika Serikat. (rin/c5/noe/jos/jpnn)
SURABAYA - Neraca perdagangan Jawa Timur tercatat surplus USD 1,05 miliar sepanjang Januari-Agustus. Perekonomian dan perdagangan Jawa Timur pun
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru