Istri Caleg, Wiranto Bantah Nepotisme
jpnn.com - JAKARTA--Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Hati Nurani Rakyat (DPP Hanura) H. Wiranto membantah keikutsertaan isterinya, Ny H. Uga Wiranto sebagai calon legislatif (caleg) Hanura sebagai bentuk nepotisme.
"Gak mungkin nepotisme. Yang ikut dari keluarga saya itu hanya satu. Saya ada anak, ada saudara dan adik, tapi tidak ada yang ikut. Yah enggak (nepotisme) lah," tegas Wiranto di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jalan Imam Bonjol,
Uga Wiranto menjadi caleg untuk wilayah Gorontalo dengan nomor urut satu. Di DPP Hanura, Uga merupakan Ketua DPP Hanura Bidang Sosial. Wasekjen DPP Bidang Pemenangan Pemilu, Akbar Faizal menegaskan, intensitas dan keaktifan Uga menjalani tugasnya sejajar dengan fungsionaris DPP lainnya.
Wiranto didampingi sejumlah fungsionaris DPP Hanura secara resmi mendaftarkan calegnya untuk
"Semuanya kita sudah seleksi secara ketat. Baik secara administrasi maupun orangnya. Sehingga Caleg yang didaftarkan Hanura caleg yang kualified dan baik. Termasuk aspek moralitasnya," terang Wiranto.
Wiranto juga mengaku caleg yang diajukan Hanura ada dari kalangan purnawirawan namun angkanya tidak lebih dari 10 persen. Selain itu, Hanura juga menggaet kalangan selebriti seperti Gusti Randa.
"Akademisi juga banyak. Dalam seleksi caleg, terpaksa banyak dieliminir karena dinilai tidak sejalan dengan keinginan dan misi partai. Sehingga sebenarnya, angka 120 persen sebenarnya bisa dipenuhi," tegasnya.
Semua caleg yang diajukan Hanura sudah menandatangani pernyataan siap direcall jika dikemudian hari saat menjalankan tugasnya, Melanggar etika atau hukum. (ysd)
JAKARTA--Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Partai Hati Nurani Rakyat (DPP Hanura) H. Wiranto membantah keikutsertaan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tolak MBG di Papua, Panglima OPM: Kami Tidak Segan Membakar dan Membunuh!
- Komisi IX Rapat Tertutup dengan Kepala BGN, Alasannya Ternyata Begini
- Kepala BGN Bantah Kabar Soal Mitra UMKM Mundur dari Pelaksanaan MBG
- Curahan Hati Pegawai Kejaksaan, Puluhan Tahun Mengabdi Malah Jadi Outsourcing
- Sebelum Disetujui Prabowo, Tito Sebut Ibu Kota Negara Masih di Jakarta
- Bertemu Menko AHY, Bamsoet Dorong Pemenuhan Perumahan Rakyat