Istri Cawapres Hatta Rajasa Ajak Perempuan Nyoblos

jpnn.com - JAKARTA - Perempuan Pendukung Prabowo-Hatta (P3H) bersama Persatuan Isteri Anggota Fraksi PAN DPR-RI menggelar “Pengajian Akbar Muslimah Indonesia Bersatu Sucikan Hati Menuju Indonesia Bangkit Bersama Prabowo-Hatta” pada Senin (23/6), di Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah, Jalan Raya Taman Mini, Jakarta. Selain pengajian, acara juga diisi dengan deklarasi dukungan Amanat Muslimah Indonesia (AMI) kepada pasangan Prabowo-Hatta.

Dalam sambutannya, Ketua P3H Okke Hatta Rajasa kembali mengajak perempuan Indonesia untuk menggunakan hak politiknya dengan sebaik-baiknya pada pilpres 9 Juli mendatang. Karena dengan menggunakan hak pilihnya maka perempuan Indonesia turut berkontribusi dalam lahirnya pemimpin yang teguh memegang harapan dan amanah. "Suara anda sangat menentukan bagi kelangsungan kehidupan bernegara dan memiliki kekuatan untuk ikut mempengaruhi arah perjalanan bangsa ke depan," kata Okke Hatta Rajasa.

Okke menjelaskan, suksesnya penyelenggaran pilpres tergantung dari partisipasi masyarakat, terutama perempuan  Indonesia. Apalagi, jumlah pemilih kaum perempuan lebih banyak dibanding pemilih laki-laki. Untuk itu, Okke kembali meminta perempuan Indonesia agar tidak golput. Golput jelasnya bukan pilihan yang bijak. Bahkan menjadi golput hanya akan menambah kesempatan curang.

"Hal ini penting karena satu suara anda dapat menentukan nasib bangsa. Suara anda yang menentukan kesejahteraan dan kemakmuran anak cucu di kemudian hari. Mari bersama-sama menentukan nasib bangsa ini ke depan dengan cara mengajak keluarga, tetangga dan orang-orang terdekat untuk datang ke TPS," ujarnya.

Peranan kaum perempuan dalam kancah perpolitikan nasional lanjutnya, sangat besar. Bahkan dalam era globalisasi ini, kata dia, partisipasti politik perempuan memberi andil dalam memperjuangkan perubahan demi menyelamatkan masa depan bangsa. "Perempuan harus tahu apa kebutuhannya dan siapa yang dapat memperjuangkan kebutuhannya? Dengan begitu dia tidak akan terpengaruh dengan janji-janji, tetapi memilih calon yang dapat memperjuangkan kebutuhan mereka," ujarnya. (fas/jpnn)