Istri Dede Melihat Suaminya Embuskan Nafas Terakhir Setelah Tertabrak di Sydney
Tahun lalu, Sunarti juga telah kehilangan pekerjaan akibat pandemi dan kembali ke rumah orang tuanya, yang bekerja sebagai petani di sawah.
Selama bekerja di Sydney, Dede selalu menyisihkan $175 seminggu untuk dikirim ke istri dan anaknya, sambil menghidupi dirinya sendiri di salah satu kota termahal di Australia.
"Almarhum suamiku orang yang baik," tutur Sunarti.
"Dia mencintai anak kami dan mengabdi pada keluarganya. Dia ayah yang baik."
"Ketika saya harus bekerja dan dia di rumah, dialah yang mengurus Azka. Dia membantu dengan mengurus pekerjaan rumah tangga," kata Sunarti.
"Saat bersama teman-temannya, Dede adalah pria yang humoris. Dia sangat baik kepada mereka. Semua temannya menyukainya. Ketika mendengar berita kecelakaan ini mereka semua kaget, tidak percaya," ujarnya.
Perusahaan delivery 'tak peduli'
Kelima kasus kematian pekerja delivery menambah tekanan pada perusahaan pengiriman makanan, sementara Pemerintah Australia dan New South Wales telah menyatakan keprihatinan mereka mengenai keselamatan kerja di sektor ini.
Pengemudi delivery diperlakukan sebagai kontraktor independen oleh perusahaan dan hanya memiliki sedikit hak dibandingkan dengan pekerja dengan status karyawan. Mereka tidak mendapatkan upah minimum, dana pensiun atau cuti berbayar.
September 2020, ayah Azka, Dede Fredy, usia 36 tahun, ditabrak mobil di daerah Marrickville Sydney, saat bekerja sebagai pengantar makanan untuk perusahaan Uber Eats
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Begini Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Maut Mobil Kru TVOne di Tol Pemalang-Semarang