Istri Ferdy Sambo Dituntut 8 Tahun Penjara, Begini Pertimbangan Jaksa

jpnn.com, JAKARTA - Jaksa penuntut umum (JPU) menyodorkan sejumlah pertimbangan yang mendasari tuntutan hukuman delapan tahun penjara untuk Putri Candrawathi selaku terdakwa perkara pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Ada pertimbangan yang memberatkan maupun meringankan tuntutan hukuman untuk istri Ferdy Sambo itu.
JPU menguraikan hal-hal yang memberatkan tuntutan hukuman delapan tahun penjara bagi Putri Candrawathi.
“Perbuatan terdakwa mengakibatkan hilangnya nyawa korban, Nofriansyah Yosua Hutabarat, dan duka mendalam bagi keluarganya,” ujar JPU Didi Aditya Rustanto saat membacakan surat tuntutan pada persidangan terhadap Putri Candrawathi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Rabu (18/1).
Pertimbangan kedua bagi JPU untuk mengajukan tuntutan hukuman delapan tahun ialah sikap Putri yang berbelit-belit di persidangan dan tidak mau mengakui perbuatannya.
Tiga, JPU menganggap Putri tidak menyesali perbuatannya.
Pertimbangan keempat bagi JPU ialah dampak pembunuhan terhadap Yosua bagi masyarakat.
“Perbuatan terdakwa menimbulkan kegaduhan dan keresahan di masyarakat,” ucap JPU Didi.
JPU menyodorkan sejumlah pertimbangan yang dianggap memberatkan dan meringankan dalam tuntutan delapan tahun penjara untuk Putri Candrawathi.
- Hakim Terseret Kasus Suap, Legislator Minta Usut Sampai ke Petinggi MA
- Hakim Terseret Kasus Suap, Legislator Minta MA Membenahi Sistem Promosi Jabatan
- Kejagung Tetapkan Ketua PN Jaksel Tersangka Suap Rp60 Miliar Terkait Kasus CPO
- Pembunuhan Juwita oleh Oknum TNI AL Diduga Terencana, Ada Bukti
- Keluarga Jurnalis yang Dibunuh Oknum TNI AL Punya Bukti Soal Kekerasan Seksual
- Ternyata Brigadir Ade Kurniawan Sudah Lama Rencanakan Pembunuhan Terhadap Bayi 2 Bulan