Istri Gubernur Jemput Wanita Target Hidung Belang
Selasa, 10 November 2009 – 08:54 WIB
BATAM - Istri gubernur Jawa Barat, Netty Prasetyani yang sekaligus ketua tim penggerak PKK daerah itu, Minggu (8/11) lalu menjemput langsung 10 wanita muda asal Jawa Barat yang menjadi korban trafficking dan nyaris dijual ke pria hidung belang di Batam. Sepuluh korban trafficking yang dijemput itu masing-masing delapan orang asal Sukabumi yang diamankan Polsek Lubukbaja, serta dua lainnya warga Bandung yang diamankan Ditreskrim Polda Kepri. Keberadaan para korban diketahui setelah polisi mendapat informasi dari pihak keluarga terkait keberadaan para korban yang kala itu mengaku disekap di sebuah tempat penampungan dan dipaksa menjadi PSK. Atas upaya pengamanan para korban trafiking itu ketua PKK sekaligus istri gubernur Provinsi Jabar Netty Prasetyani mengungkapkan terima kasihnya atas kerja keras jajaran Poltabes Barelang dan Polda Kepri yang telah membantu memperlakukan mereka hingga akhirnya dipulangkan ke daerah asalnya.
Untuk diketahui, para wanita asal Jawa Barat itu didatangkan dari daerah mereka untuk dipekerjakan sebagai pekerja seks komersial (PSK) di beberapa tempat hiburan di kota ini. Mereka umumnya ditipu oleh beberapa pihak yang menjanjikan akan mempekerjakan mereka di perusahaan.
Kasat Reskrim Poltabes Barelang Kompol Christian Tory mengungkapkan, sebagian diantara para korban trafiking itu masih dibawah umur dan dipaksa untuk menjadi publik relation (PR) di karaoke maupun beberapa pub.
Baca Juga:
BATAM - Istri gubernur Jawa Barat, Netty Prasetyani yang sekaligus ketua tim penggerak PKK daerah itu, Minggu (8/11) lalu menjemput langsung 10 wanita
BERITA TERKAIT
- 410 Personel Brimob Terima Satya Lencana Dharma Nugraha, Penghargaan Apakah Itu?
- Ada Kontroversi di Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Komnas HAM Angkat Bicara
- IMDE Gelar Kuliah Umum Bertema Tips dan Trik Wawancara Tokoh
- KPK Lanjutkan Penyidikan Kepada Karna Suswandi
- Kementerian LH Tutup Pembuangan Sampah Ilegal di Bekasi
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya