Istri Mubarak Ditangkap
Sabtu, 14 Mei 2011 – 09:37 WIB
![Istri Mubarak Ditangkap](https://cloud.jpnn.com/photo/image_not_found.jpg)
Istri Mubarak Ditangkap
KAIRO - Pemerintah transisi Mesir masih terus menyelidiki dugaan korupsi yang dilakukan mantan Presiden Hosni Mubarak. Diduga kuat terlibat dalam aksi ilegal sang suami, Suzanne Saleh Thabet alias Suzanne Mubarak pun akhirnya ditangkap kemarin (13/5). Bersamaan dengan itu, pemerintah memperpanjang masa tahanan Mubarak.
Mengutip keterangan jaksa pemerintah, Kantor Berita MENA melaporkan bahwa perempuan 70 tahun akan ditahan selama 15 hari. Tapi, jika penyelidikan masih berjalan sementara masa tahanan Suzanne berakhir, pemerintah transisi bisa memperpanjangnya selama 15 hari lagi. Sama seperti yang terjadi pada suaminya. Kemarin, masa tahanan Mubarak resmi diperpanjang selama 15 hari.
"Keputusan untuk menahan Suzanne Mubarak diambil setelah kepolisian menginterogasinya bersama sang suami Kamis lalu (12/5)," kata seorang sumber pemerintah. Belakangan, penyandang gelar master sosiologi itu memang sibuk mendampingi suaminya menjalani interogasi. Namun, dia sendiri baru menjalani interogasi Kamis lalu.
Konon, Suzanne memiliki beberapa rekening atas namanya pada sejumlah bank di Kota Kairo. Belakangan, penyidik memfokuskan investigasi pada salah satu rekening yang menyimpan dana senilai USD 3,3 juta (sekitar Rp 28 miliar). Diduga kuat, dana atas nama mantan ibu negara itu merupakan bagian dari pendapatan ilegal Mubarak yang diperoleh lewat korupsi.
KAIRO - Pemerintah transisi Mesir masih terus menyelidiki dugaan korupsi yang dilakukan mantan Presiden Hosni Mubarak. Diduga kuat terlibat dalam
BERITA TERKAIT
- Bos Ford Motor Sebut Donald Trump Telah Mengacaukan Industri Otomotif Amerika
- Tegas, Sekjen PBB Menentang Pemindahan Paksa Warga Palestina dari Gaza
- Listrik Biarpet, Pak Menteri Salahkan Monyet
- Kim Jong Un Tegaskan Bakal Lebih Mengembangkan Kekuatan Nuklir Korut
- Presiden Erdogan: Tidak Ada yang Bisa Usir Warga Palestina dari Tanah Mereka
- Merespons Usulan Trump, Pejabat Saudi: Pindahkan Warga Israel ke Alaska dan Greenland