Istri Tak Kuasa Berdiri
Ditulis Oleh AHMAD RIYADI , Radar JOGJA
Kamis, 17 September 2009 – 06:51 WIB
Kematian Brigadir Pol Murdiyono, anggota Brimob Polda Jogja yang ditembak komplotan perampok di Jalan Magelang?Jogja, Selasa (15/9), membuat pernikahan putrinya dipercepat. Kemarin, sang putri pun mengikuti ijab kabul di depan peti jenazah sang ayah.
Rumah sederhana di kompleks perumahan Brimob Polda Jogja, Jalan Imogiri Timur Kompi C, Gondowulung, Bantuntapan, Bantul, itu kemarin pagi dipenuhi pelayat. Di antara deretan pelayat wanita yang memenuhi ruang tamu rumah tersebut, wajah Ny Supartinah terlihat sangat sedih. Kedua matanya sembap. Wanita 44 tahun itu adalah istri Brigadir Pol Murdiyono.
Murdiyono (bukan Mardiono sebagaimana diberitakan kemarin) adalah salah seorang di antara tiga korban yang tewas setelah diberondong peluru oleh komplotan perampok. Aksi brutal penjahat itu terjadi di Km 7 Jalan Magelang?Jogja, tepatnya di Desa Gulon, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Selasa (15/9).
Baca Juga:
Saat itu, Murdiyono mengawal dua karyawan PT Kelola Jasa Artha (Kejar), Arif Widiono (warga Kebumen) dan Arif Sudiono (warga Tegalrejo), yang mengangkut brankas berisi uang tunai. Uang tersebut baru diambil dari Bank Danamon Magelang. Mengendarai Panther, rombongan itu menempuh perjalanan dari Magelang ke Jogja. Peristiwa tak diinginkan terjadi sekitar pukul 16.30. Saat itu, sebuah Suzuki APV memepet Panther tersebut. Selanjutnya, dari dalam APV itu, para penjahat memberondong Panther, sehingga oleng dan menabrak tiang telepon di sebelah jembatan Kali Senowo. Tiga penumpang Panther tewas, yakni Arif Widiono, Arif Sudiono, dan Brigadir Murdiyono. Namun, uang dalam brankas tetap berada di mobil itu.
Kematian Brigadir Pol Murdiyono, anggota Brimob Polda Jogja yang ditembak komplotan perampok di Jalan Magelang?Jogja, Selasa (15/9), membuat pernikahan
BERITA TERKAIT
- Nilai IKIP Kaltim Meningkat, Masuk Tiga Besar Nasional
- Yorrys Raweyai: DPD Akan Mengawal Proses Pembangunan PIK 2 Tangerang
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan