Isu, Arab Saudi Tolak TKI
Jumat, 18 Februari 2011 – 05:14 WIB
Muhaimin mengatakan, kedua belah pihak sepakat tidak ingin lagi pelaksanaan penempatan tenaga kerja Indonesia khususnya ke Arab Saudi bermasalah dan menghasilkan citra buruk bagi kedua negara.
“Sampai saat ini Indonesia telah melakukan moratorium terhadap Malaysia, Yordania dan Kuwait. Berdasarkan pengalaman moratorium terhadap tiga negara itu maka syarat dan opsi moratorium terhadap Saudi harus perfect dan dipersiapkan dengan matang. Pemberlakukan moratorium harus diketahui oleh kedua pemerintah,” imbuhnya.
Lebih lanjut Muhaimin menambahkan, selama tiga bulan ini Kemenakertrans telah menginstruksikan kepada BNP2TKI dan Dinas-dinas Tenaga Kerja untuk melakukan pengetatan total. Selama pemberlakukan pengetatan total itu tidak boleh lagi ada TKI yang tidak siap dan tidak memiliki kematangan sertaharus memiliki pengetahuan tentang hak dan kewajibannya sebagai TKI yang bekerja di luar negeri.
“Sementara itu, pihak KBRI dan KJRI kita di sana sudah diminta untuk membatasi ijin pelaksanaan rekruitmen TKI dengan cara memastikan calon majikan harus lolos seleksi FIT dan Proper. Dalam langkah ini semakin sulit dan ketat untuk mengambil tenaga kerja Indonesia,” tandasnya. (cha/jpnn)
JAKARTA -- Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar mengungkapkan, polemik mengenai penolakan pemerintah Arab Saudi
BERITA TERKAIT
- Potensi Pendaftaran PPPK 2024 Terganggu Data Honorer Non-Database BKN
- Pertama di Dunia, Indonesia Resmikan Pertamina MotoGP Experience Gallery
- Keluarga PMI yang Tewas di Suriah Menduga Korban Dianiaya Majikan
- Biskuat Beri Kesempatan Anak Indonesia Berlatih di Manchester United Soccer School
- Ratusan Hewan Peliharaan di Bogor Diberi Vaksin Rabies Gratis
- Kongres AWP 2024 Jadi Momentum Fisioterapis Lokal Mendunia